Senin, 10 November 2014

Sistem Koordinasi Pada Manusia

-SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA-


Standar Kompetensi
Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan sistem koordinasi dan alat indra pada manusia beserta hubungannya dalam kesehatan.

Indikator
1.   Membandingkan organ penyusun sistem saraf pada manusia.
2.   Mendeskripsikan   fungsi    otak,   fungsi    sumsum    tulang    belakang, dan   fungsi   saraf 
       dalam sistem koordinasi.
3.   Menunjukkan bagian-bagian alat indra dan fungsinya.
4.   Mendata   contoh     kelainan    dan   penyakit  pada  alat indra yang biasa dijumpai dalam
       Kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya.

Tujuan Pembelajaran
1.   Menyebutkan 3 fungsi utama pada sistem saraf.
2.   Menyebutkan organ-organ penyusun sistem saraf.
3.   Menyebutkan fungsi otak dan sumsum tulang belakang.
4.   Menjelaskan bagian-bagian sel saraf dan fungsinya.
5.   Membedakan fungsi neuron sensorik, neuron monotorik dan perantara.
6.   Membedakan jalan rangsangan pada gerak biasa dan gerak refleks.
7.   Menunjukkan bagian penyusun indra penglihatan (mata) beserta fungsinya.
8.   Menunjukkan bagian penyusun indra pendengaran (telinga) beserta fungsinya.
9.   Menunjukkan bagian penyusun indra pencium (hidung) beserta fungsinya.
10. Menunjukkan bagian penyusun indra pengecap (lidah) beserta fungsinya.
11. Menunjukkan bagian penyusun indra peraba (kulit) beserta fungsinya.
12. Menjelaskan  kelainan  dan  penyakit  yang  berhubungan  dengan  sistem   saraf   pada 
       manusia.
13. Menjelaskan kelainan dan penyakit yang berhubungan dengan alat indra pada manusia.







-Sistem Koordinasi Pada Manusia-


Î Pengertian Sistem Saraf
ð  Bagian dari tubuh yang berfungsi melakukan pengaturan kegiatan tubuh dengan cara mengirimkan pesan-pesan rangsang/impuls saraf dan tanggapan/reaksi.

Î Fungsi Utama Sistem Saraf Bagi Tubuh
1.         Sebagai alat perubahan yang terjadi diluar tubuh/alat penghubung tubuh dengan dunia luar melalui indra.
2.         Sebagai alat pengatur/alat pengendali (respon) terhadap keadaan sekitar.
3.         Mengatur dan mengendalikan kerja organ tubuh sehingga organ tersebut dapat bekerja secara teratur sesuai dengan fungsinya.

Î Organ-Organ Penyusun Sistem Saraf
1.         Sel Saraf (Neuron)


Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf.
Sel saraf terdiri atas 3 bagian utama, yaitu :
a.    Badan Sel
Merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf.
Fungsinya : Untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke  akson. Di    dalam   badan  sel    terdapat :  SitoplasmaNukleus (Inti sel),  dan
      Nukleous (anak inti sel).
b.  Dendrit
      Merupakan tonjolan sitoplasma yang pendek, dengan ujung yang bercabang-
      cabang.
      Fungsinya : Meneruskan rangsang (impuls) saraf menuju badan sel saraf.
c.   Akson (Neurit)
      Merupakan serabut saraf berupa tonjolan sitoplasma yang panjang.
      Fungsinya : Meneruskan impuls saraf dari badan sel satu ke badan sel lainnya.
      Neurit dilindungi oleh selubung mielin (isolator), selubung ini disusun oleh
      sel-sel   Schwann   yang   memberi   makan  neurit dan membantu regenerasi
      neurit. Di   dalam   neurit    terdapat    benang-benang   halus    yang   disebut
      neurofibril.

Berdasarkan fungsinya, Sel saraf (Neuron) terbagi menjadi 3 macam, yaitu :
a)      Sel Saraf Sensorik
Sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu alat indra.
b)     Sel Saraf Motorik
Sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang belakang.
c)      Sel Saraf Penghubung
Sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulang belakang. Sel yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan sel saraf motorik.


Perbedaan sel saraf sensorik, penghubung dan motorik.

Î Susunan Sistem Saraf
1)      Sistem Saraf Pusat
Terdiri dari :
a)        Otak

Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Bagian utama otak adalah otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan batang otak (sumsum lanjutan).
¨      Otak Besar
Merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak besar dibagi menjadi 2 belahan yaitu belahan kanan dan belahan kiri. Otak besar belahan kanan mengatur dan mengendalikan kegiatan tubuh sebelah kiri, sedangkan otak besar belahan kiri mengatur dan mengendalikan bagian tubuh sebelah kanan.
¨      Otak Kecil
Terletak di belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil terdiri atas 2 lapisan, yaitu lapisan luar berwarna kelabu dan lapisan dalam berwarna putih. Otak kecil juga dibagi menjadi 2 bagian, yaitu belahan kiri dan belahan kanan.
Fungsi otak kecil : Pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang melalukan kegiatan.
¨      Batang Otak (Sumsum Lanjutan)
Tersusun dari medula oblangata, pons dan otak tengah. Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung antara otak kecil dan otak besar.
Fungsi Batang Otak : Mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan nafas, denyut jantung, suhu tubuh, tekanan darah, dll.


b)       Sumsum Tulang Belakang
Terletak memanjang dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Terbagi menjadi 2 lapis, yaitu lapisan luar berwarna putih yang mengandung serabut saraf dan lapisan dalam berwarna kelabu yang mengandung badan saraf.
Fungsi Sumsum Tulang Belakang : Sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak refleks.

2)             Sistem Saraf Tepi
Terdiri dari sistem saraf somatis (sistem saraf sadar) dan sistem saraf otonom (sistem saraf tidak sadar)
¨      Sistem saraf somatis (sistem saraf sadar)
Berfungsi untuk mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang disadari sehingga dapat memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh. Sistem saraf ini terdiri dari 12 pasang saraf tepi kranial dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang.
¨      Sistem saraf otonom (sistem saraf tidak sadar)
Berfungsi untuk mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Sistem saraf otonom terdiri dari sistem saraf simpatik dan sistem sara parasimpatik.
·         Fungsi saraf simpatik, yaitu : mempercepat denyut jantung, memperlebar pembuluh darah, memperlebar bronkus, mempertinggi tekanan darah, memperlambat gerak peristaltis, meperlebar pupil, menghambat sekresi empedu, menurunkan sekresi ludah dan meningkatkan sekresi adrenalin.
·         Fungsi saraf parasimpatik, yaitu : Berkebalikan dengan fungsi saraf simpatik, misalnya fungsi saraf simpatik mempercepat denyut jantung, maka fungsi saraf parasimpatik yaitu memperlambat denyut jantung.

Î Gerak Biasa (sadar) dan Gerak Refleks
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut adalah :




1)   Gerak Biasa (sadar)
Gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang.


 









2)   Gerak Refleks
Gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang singkat dan tidak melewati otak. Contoh gerak ini : Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu, dan gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi.
http://3.bp.blogspot.com/-d1WSL2EZiek/UStrv5GG24I/AAAAAAAAAbg/8nXMtN-S8bk/s400/Skema+gerak+refleks.jpg


Π  Sitem Indra Pada Manusia
1)        Mata

Bagian mata terbagi dalam 2 kategori yaitu bagian mata dalam dan bagian mata luar.

a)        Mata Bagian Dalam
a)      Sklera : Sklera merupakan lapisan bola mata paling luar dan berwarna putih. Fungsinya adalah untuk melindungi bola mata .
b)      Kornea atau selaput tanduk : Kornea adalah bagian dari mata yang merupakan lapisan transparan yang dapat ditembusi oleh cahaya dan tidak memiliki pembuluh darah. Kornea dibungkus oleh lapisan tipis Konjungtiva yang fungsinya untuk melindungi Kornea dari gesekan langsung.
c)      Koroid : Koroid merupakan lapisan mata bagian tengah dan banyak mengandung pembuluh darah dan juga pigmen.
d)      Iris : Iris berfungsi uhntuk memberi warna pada mata dan mengatur besar kecilnya pupil.
e)      Pupil : Pupil berguna untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata dan melindungi retina. Apabila cahaya yang masuk ke pupil banyak maka pupil akan mengecil dan sebaliknya.
f)       Lensa : Lensa berfungsi memfokuskan bayangan benda agar jatuh tepat pada retina. Lensa memiliki kemampuan untuk mencembungkan dan memipihkan (mencekungkan). Kemampuan ini kemudian disebut dengan Daya Akomodasi Lensa Mata.
g)      Badan Bening : Badan Bening berfungsi untuk meneruskan cahaya dari lensa mata ke retina.
h)      Retina : Retina berfungsi untuk menerima bayangan benda yang diteruskan oleh lensa mata. Di dalam retina inilah terdapat saraf Optik atau saraf Penglihatan yang fungsinya meneruskan rangsang cahaya dari retina ke susunan saraf pusat di otak. Dan di retina juga terdapat bagian yang paling peka tehadap cahaya yang disebut dengan Bintik Kuning.
b)       Mata Bagian Luar
  1. Alis : Alis berfungsi untuk melindungi mata dari keringat.
  2. Kelopak Mata : Kelopak Mata berfungsi untuk melindungi mata dari benda-benda asing misalnya debu dan membuang kotoran yang menempel pada mata.
  3. Bulu mata : Berfungsi melindungi mata dari debu dan cahaya.
  4. Kelenjar Air mata : Berfungsi untuk menghasilkan air mata yang bertugas untuk menjaga mata agar tetap lembab alias tidak kekeringan.
  5. Kelenjar Meibom : Kelenjar ini berfungsi menghasilkan lemak sehingga mencegah kedua kelopak mata untuk saling mendekat.
Cara kerja Indra Penglihatan (Mata)
  1. Cahaya masuk ke dalam mata melalui pupil.
  2. Lensa mata kemudian memfokuskan cahaya sehingga bayangan benda yang dimaksud jatuh tepat di retina mata.
  3. Kemudian ujung saraf penglihatan di retina menyampaikan bayangan benda tersebut ke otak.
  4. Otak kemudian memproses bayangan benda tersebut sehingga kita dapat melihat benda tersebut.
2)    Telinga

Telinga manusia dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu bagian luar, bagian tengah, dan bagian dalam.
a. Telinga bagian luar
Telinga bagian luar terdiri atas:
  • Daun telinga, berfungsi untuk menampung getaran.
  • Saluran telinga luar atau lubang telinga, berfungsi menyalurkan getaran.
  • Kelenjar minyak, berfungsi menyaring udara yang masuk sebagai pembawa gelombang suara.
  • Membran timpani atau selaput gendang, berfungsi menerima dan memperbesar getaran suara.
b. Telinga bagian tengah
Telinga bagian tengah terletak di sebelah dalam membran timpani. Fungsi dari telinga bagian tengah adalah untuk meneruskan getaran dari suara telinga bagian luar ke telinga bagian dalam. Pada telinga tengah terdapat saluran Eustachius dan tiga tulang pendengaran.
  • Saluran Eustachius, berfungsi untuk mengurangi tekanan udara di telinga tengah sehingga tekanan udara di luar dan di dalam akan sama. Keseimbangan tekanan ini akan menjaga gendang telinga supaya tidak rusak. Saluran ini akan tertutup dalam keadaan biasa, dan akan terbuka jika kita menelan sesuatu.
  • Tulang pendengaran, berfungsi untuk mengantarkan dan memperbesar getaran ke telinga bagian dalam. Tulang pendengaran ada tiga, yaitu tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi.  Tulang-tulang ini menghubungkan gendang telinga dan tingkap jorong.
c. Telinga bagian dalam
Telinga bagian dalam berfungsi mengantarkan getaran suara ke pusat pendengaran oleh urat saraf. Penyusun telinga bagian dalam adalah sebagai berikut.
  • Tingkap jorong, berfungsi menerima dan menyampaikan getaran.
  • Rumah siput, berfungsi menerima, memperbesar, dan  menyampaikan getaran suara ke saraf pendengaran. Di dalam saluran rumah sifut terdapat cairan limfe dan terdapat ujung-ujung saraf pendengaran.
  • Tiga saluran setengah lingkaran, berfungsi sebagai alat untuk mengetahui posisi tubuh dan menjaga keseimbangan.
Proses Mendengar
Suara yang kita dengar akan ditangkap oleh daun telinga, kemudian sampai ke gendang telinga sehingga membuat gendang telinga bergetar. Getaran ini diteruskan oleh tiga tulang pendengaran ke tingkap jorong dan diteruskan ke rumah siput. Di dalam rumah siput, cairan limfe akan bergetar sehingga merangsang ujung-ujung saraf pendengaran dan menimbulkan impuls saraf yang ditujukan ke otak. Di dalam otak, impuls tersebut akan diolah sehingga kita bisa mendengar dan mengenali suara tersebut.

3)                                                        Hidung

Daerah yang sensitif terhadap bau terletak pada bagian atap rongga hidung. Pada daerah sensitif ini terdapat 2 jenis sel sebagai berikut :

1) Sel penyokong berupa sel-sel epitel.
2) Sel-sel pembau sebagai reseptor yang berupa sel-sel saraf.

Sel-sel pembau mempunyai ujung dendrit berbentuk rambut. Adaptasi terhadap bau-bauan mula-mula berjalan cepat dalam 2 – 3 detik, tetapi kemudian berjalan lebih lambat. Keistimewaan indera pembau manusia adalah dapat membaui sesuatu walau kadarnya di udara sangat sedikit. Beberapa hewan memiliki indera pembau yang lebih sensitif karena mempunyai reseptor pembau lebih banyak.

Pada saat kita bernapas, zat kimia yang berupa gas ikut masuk ke dalam hidung kita. Zat kimia yang merupakan sumber bau akan dilarutkan pada selaput lendir, kemudian akan merangsang rambut-rambut halus pada sel pembau. Sel pembau akan meneruskan rangsangan ini ke otak dan akan diolah sehingga kita bisa mengetahui jenis bau dari zat kimia tersebut.

4)             Lidah


Lidah adalah alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa zat kimia larutan. Lidah memiliki otot yang tebal, permukaannya dilindungi oleh lendir dan penuh dengan bintil-bintil. Kita dapat merasakan rasa pada lidah karena terdapat reseptor yang dapat menerima rangsangan. Reseptor itu adalah papilla pengecap atau kuncup pengecap. Kuncup pengecap merupakan kumpulan ujung-ujung saraf yang terdapat pada bintil-bintil lidah. Papilla agak kasar karena memiliki tonjolan-tonjolan pada permukaan lidah. Di dalam papila terdapat banyak kuncup-kuncup pengecap (taste bud) yaitu suatu bangunan berbentuk bundar yang terdiri dari dua jenis sel yaitu sel-sel penyokong dan sel-sel pengecap yang berfungsi sebagai reseptor.




5)                      Kulit


Selain menghasilkan keringat, pada bagian dermis terdapat ujung saraf/reseptor peraba. Kulit adalah alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan nyeri atau sakit. Kepekaan tersebut disebabkan karena adanya ujung-ujung saraf yang ada pada  kulit. Biasanya ujung saraf indera peraba ada dua macam, yaitu ujung saraf bebas yang mendeteksi rasa nyeri atau sakit, dan ujung saraf yang berselaput (berpapilia).
Tabel Ujung saraf yang berselaput dan rangsangannya





Π Kelainan dan Penyakit Pada Sistem Saraf Manusia
       Penyakit Parkinson
Penyakit ini disebabkan oleh berkurangnya dopamin, sehingga menimbulkan gejala gemetaran tangan, sulit bergerak, dan kekakuan otot. Penyakit ini biasanya menyerang orang-orang berusia di atas 40 tahun dan tidak mempengaruhi pendengaran, penglihatan dan intelegensi.

Stroke (Cerebrovascular Accident)
Stroke adalah kematian sel-sel otak disertai fungsinya karena terganggunya aliran darah di otak. Penyakit ini seringkali disebabkan oleh tekanan darah tinggi yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak. Selain itu, atheroskeosis juga dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah di otak. Gejala penyakit ini bervariasi bergantung pada hebatnya stroke dan daerah otak yang terkena, misalnya pusing-pusing, sulit bicara, tidak melihat, pingsan, lumpuh sebelah, bahkan kematian.

Rabies (Penyakit Anjing Gila)
Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh binatang yang sakit melalui luka gigitan. Virus masuk dari tempat gigitan, bergerak menuju otak dan medula spinalis melalui saraf perifer. Virus berkembang biak di susunan saraf pusat, kemudian turun ke kelenjar ludah. Setelah masa inkubasi 10 hari -1tahun, penderita menunjukkan gejala panas, cemas, keluar air ludah, kejang-kejang, dan sakit di daerah tenggorokan. Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan, bahkan kematian. Penyakit ini dapat dicegah dan diobati dengan vaksinasi.

Ayan (Epilepsi)
Penyakit ini ditandai dengan timbulnya kejang-kejang yang tidak terkendali. Penderita epilepsi tidak diperkenankan berada di dekat lokasi yang berbahaya, seperti tepian sungai, sumur, dan telaga. Bila berada di lokasi tersebut dan mengalami kekambuhan, dikawatirkanakan tenggelam karena tidak mampu mengendalikan gerakan tubuhnya. Belum ada sebab yang jelas mengapa penyakit ini bisa timbul, namun melihat gejala kejang tersebut, diduga ada gangguan pada otak daerah motorik yang mengatur gerakan tubuh.

Vertigo
Penderita penyakit ini akan merasakan pusing yang amat sangat disertai pandangan berputar. Vertigo diduga disebabkan oleh virus, namun para dokter lebih suka memberikan obat penenang maupun pereda nyeri daripada memberikan antibiotik anti virus.

Tumor otak
Penyakit ini disebabkan oleh adanya pertumbuhan liar dari sel-sel saraf, maupun jaringan penyokongnya. Adanya pertumbuhan tersebut mengakibatkan berbagai gangguan, mulai dari pusing-pusing, kesulitan berjalan, kehilangan memori/ingatan, sampai kematian.



Gigantisme
Penyakit ini disebabkan oleh adanya kelebihan produksi hormon pertumbuhan, akibatnya akan terjadi pertumbuhan seperti raksasa.

Kretinism
Penyakit ini disebabkan oleh adanya kekurangan produksi hormon pertumbuhan, akibatnya akan terjadi gangguan pertumbuhan (kerdil).


Î Kelainan dan Penyakit Pada Alat Indera

Rabun Senja
Penderita gangguan Rabun Senja tidak dapat melihat pada sore atau senja hari, sehingga disebut dengan rabun senja.

Katarak
Katarak adalah pengeruhan atau pengapuran lensa mata. Penyakit ini biasanya diderita oleh orang yang berusia lanjut. Namun bisa terjadi pada usia muda jika sering melakukan kontak mata langsung dengan matahari.

Rabun dekat
Rabun dekat atau yang bisa disebut Hipermiopi adalah kelainan pada mata yang menyebabkan kita tidak dapat melihat benda-benda yang berada di dekat kita atau jaraknya ada di dekat kita. Hal ini terjadi karena bayangan gambarnya jatuh di belakang retina. Namun penderita Hipermiopi dapat dibantu dengan kacamata Cekung atau berlensa Positif.

Rabun Jauh
Rabun jauh atau biasa disebut Miopi adalah   kelainan pada mata yang menyebabkan kita tidak dapat melihat benda-benda yang berada di jauh dari kita. Hal ini terjadi karena bayangan gambarnya jatuh di depan retina. Namun penderita Hmiopi dapat dibantu dengan kacamata Cembung atau berlensa Negatif.

Rabun Jauh dan Dekat
Rabun jauh dekat disebut juga Presbiopi. Presbiopi adalah kelainan pada mata yang menyebabkan kita tidak dapat melihat dengan jelas. Kelainan ini biasa terjadi pada usia lanjut dimana akomodasi mata sudah semakin lemah karena faktor usia. Penderita ini dapat dibantu dengan lensa ganda atau menggunakan kedua lensa cembung (negatif) dan lensa Cekung (positif). 

       Tuli konduktif
Terjadi karena gangguan transmisi suara ke dalam koklea misalnya kotoran yang menumpuk, nanah yang memenuhi telinga tengah pada peradangan menimbulkan kerusakan pada tulang- tulang pendengaran.

Tuli saraf
Terjadi karena kerusakan koklea atau saraf pendengaran.

Otosklerosis
Kelainan pada tulang sanggurdi yang ditandai dengan gejala tinitus (dering pada telinga) ketika masih kecil.

Jerawat (acne)
Peradangan dari kelenjar sebasea terutama di daerah wajah, leher, dada, dan punggung. Biasanya jerawat terjadi sewaktu pubertas karena waktu pubertas terjadi perubahan komposisi hormon. Hormon akan merangsang pertumbuhan dan aktivitas kelenjar sebasea. Kelenjar sebasea memproduksi lemak bersama keringat. Lemak merupakan media yang cocok bagi pertumbuhan bakteri.

Dermatitis
Peradangan pada permukaan kulit yang biasanya terasa gatal dengan tanda-tanda merah, bengkak, melepuh, dan berair. Ini dapat disebabkan terkena zat kimia (karbol, sabun, cat rambut, dll) atau berkaitan dengan kondisi tubuh.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar