1. Kebudayaan
yang ada/dominan di asia tenggara
a.
Indonesia :
Indonesia memiliki sekitar 300 kelompok etnis, tiap etnis memiliki warisan budaya yang berkembang selama berabad-abad,
dipengaruhi oleh kebudayaan India, Arab, Cina, Eropa, dan termasuk
kebudayaan sendiri yaitu Melayu. Contohnya tarian Jawa dan Bali tradisional memiliki
aspek budaya dan mitologi Hindu, seperti wayang kulit
yang menampilkan kisah-kisah tentang kejadian mitologis Hindu Ramayana
dan Baratayuda.
Banyak juga seni tari yang berisikan nilai-nilai Islam.
b.
Malaysia :
Budaya Malaysia merujuk kepada kebudayaan semua masyarakat majemuk yang terdapat di Malaysia dan berbagai suku di sana, seperti:
·
Kebudayaan melayu
·
Kebudayaan tionghoa
·
Kebudayaan india
·
Kebudayaan kadazan-dusun
·
Kebudayaan iban, dayak, kayan, kenyah, murut,
lun bawang, kelabit dan bidayuh
c.
Singapura :
Karena keragaman penduduk dan latar imigrannya, budaya Singapura sering disebut sebagai campuran dari budaya
Britania, Melayu, Cina, India dan Peranakan.
Warga asing juga membentuk 42% penduduk Singapura dan memainkan peran penting dalam memengaruhi
budaya Singapura.
d.
Thailand :
Maui Thai, sejenis seni bela diri kickboxing ala
Kerajaan Thai, adalah olahraga nasional di Kerajaan Thai dan merupakan seni beladiri setempat.
Buddha Theravada adalah agama yang dianut lebih dari
90% penduduk Thai yang religius. Ucapan penyambutan yang umum di
Kerajaan Thai adalah isyarat bernama wai, yang gerakannya mirip
dengan gerakan sembahyang. Hal-hal yang tabu dilakukan di antaranya menyentuh
kepala seseorang dan menunjuk dengan kaki, karena kepala dan kaki
masing-masing merupakan bagian tubuh yang paling atas dan bawah.
e.
Brunei Darussalam : Budaya Brunei seakan sama dengan budaya Melayu, dengan
pengaruh kuat dari Hindu dan Islam, tetapi kelihatan
lebih konservatif dibandingkan Malaysia Penjualan dan penggunaan alkohol diharamkan, dengan orang luar dan non- Muslim dibenarkan membawa dalam 12 bir dan dua botol miras
setiap kali mereka masuk negara ini. Setelah pemberlakuan larangan
pada awal 1990-an, semua pub dan kelab malam dipaksa tutup. Mufti
Brunei juga menfatwakan
pengharaman rokok pada tahun 2011.
f.
Piliphina :
Kebanyakan masyarakat Filipina gemar menyanyi serta menari pada setiap kali pesta keramaian. Tarian bambu ini memerlukan pergerakan kaki yang cocok. Bahay Kubo
merupakan rumah tradisional yang terkenal di Filipina, yang dibuat dari daun kelapa, nipah, dan bambu. Terdapat
tanglung berbentuk bintang yang digantung di hadapan rumah yang bernama Parol. Semasa Natal, kebanyakan masyarakat di sana gemar menjadikan parol
sebagai hiasan rumah mereka. Organ
bambu ini menggunakan lebih kurang 1.000 batang bambuh. Konon ini adalah satu-satunya organ yang dibuat dari
bambu di dunia.
g.
Kamboja :
Budaya di Kamboja sangatlah dipengaruhi oleh agama Buddha Theravada. Diantaranya dengan dibangunnya Angkor Wat.
Kamboja juga memiliki atraksi budaya yang lain, seperti, Festival Bonn
OmTeuk, yaitu festival balap perahu nasional yang diadakan setiap November.
Rakyat Kamboja juga menyukai sepak bola.
h.
Laos :
Agama Theravada telah banyak memengaruhi kebudayaan
Laos. Pengaruhnya dapat
terlihat pada bahasa, seni, sastra, Seni tari, dll. Musik Laos didominasi oleh alat musik nasionalnya, disebut khaen (sejenis pipa
bambu). Sebuah kelompok musik umumnya terdiri dari penyanyi (mor
lam) dan seorang pemain khaen (mor khaen)
bersama pemain rebab dan pemain instrumen lain. Lam saravane adalah jenis musik
terpopuler di antara musik-musik Laos, tetapi etnis Lao di Thailand
telah mengembangkannya menjadi mor lam sing yang menjadi salah satu
best-selling internasional.
i.
Vietnam :
Pakaian tradisional wanita disebut Ao Dai dan dipakai dalam
momen-momen spesial seperti pernikahan, Tahun Baru
Imlek atau festival-festival. Ao Dai dahulu dipakai oleh wanita dan pria tetapi
sekarang kebanyakan dipakai oleh wanita.
j.
Timur leste :
Dalam praktek keseharian, masyarakat banyak menggunakan bahasa Tetun Portugis sebagai bahasa ucap. Sementara
bahasa Indonesia banyak dipakai untuk menulis. Misalnya anak sekolah di
tingkat SMA masih menggunakan bahasa Indonesia untuk ujian akhir. Banyak
mahasiswa dan dosen lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa pengantar dan menulis karangan ilmiah. Selain itu terdapat
pula belasan bahasa daerah, diantaranya: Bekais, Bunak, Dawan, Fataluku,
Galoli, Habun, Idalaka, Kawaimina, Kemak, Lovaia, Makalero, Makasai,
Mambai, Tokodede, dan Wetarese.
k.
Myanmar :
2. Pendapatan
perkapita di Asia Tenggara
a.
Indonesia :
US$ 4,380
b.
Malaysia :
US$ 14,603
c.
Thailand :
US$ 8,643
d.
Singapura :
US$ 57,238
e.
Piliphina :
US$ 3,725
f.
Brunei Darussalam : US$ 47,200
g.
Vietnam :
US$ 3,123
h.
Kamboja :
US$ 2,086
i.
Laos :
US$ 2,435
j.
Myanmar :
US$ 1,246
k.
Timur Leste :
US$ 1,25
3. Jumlah
penduduk di Asia Tenggara
a.
Indonesia :
237,556,363 jiwa (2010)
b.
Malaysia :
27,565,821 jiwa (2010)
c.
Thailand :
66,720,153 jiwa (2011)
d.
Singapura :
5,076,700 jiwa (2010)
e.
Piliphina :
101,833,938 jiwa (2011)
f.
Brunei Darussalam : 401,890 jiwa (2011)
g.
Vietnam :
85,846,997 (2009)
h.
Kamboja :
13,388,910 jiwa (2008)
i.
Laos :
6,477,211 (2011)
j.
Myanmar :
58,840,000 jiwa (2010)
k.
Timur Leste :
1,066,409 jiwa (2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar