Selasa, 13 Januari 2015

Litosfer, Batuan Beku, Batuan Sedimen, Batuan Malihan (Metamorf), Mineral, serta Pemanfaatanya

Aktivitas Manusia dalam Pemanfaatan Batuan penyusun Litosfer

A. Pengertian Litosfer
Litosfer berasal dari bahasa Yunani, lithos, berarti batuan dan sphere berarti lapisan. Litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar/kulit bumi. Litosfer sering dinamakan lapisan silika. Litosfer/kulit bumi terdapat pada bagian atas dari mantel bumi sehingga memiliki lapisan yang keras pada bagian luarnya.

B.  Sifat-sifat Fisik Mineral dan Batuan

Ø  Batuan Pembentukan Litosfer
Batuan merupakan benda padat bentukan alam yang terdiri atas atau lebih mineral, bisa dalam bentuk granit, endesit, pasir, batu bara, lempung, dll kecuali tanah.

ü  Batuan Beku
Merupakan batuan yang terbentuk akibat pendinginan dan kristalisasi materi larutan cair(pijar) yang mempunyai tekstur dan komosisi yang khas (magma), baik yang terbentuk di dalam bumimaupun di luar bumi.
·         Batuan beku dalam  (intrusif)
Disebut batuan plutonis (abisis) dengan tekstur holokristalin yang terbentuk akibat pendinginan dan pembekuan secara lambat yang jauh di dalam bumi. Ciri fisik batuan ini adalah berbutir kasar, jarang terlihat adanya lubang-lubang gas karena melalui pendinginan yang lama. Contohnya granit, granodiorite, dan gabro.
·         Batuan gang
Disebut juga batuan korok (hipo abisis) dengan struktur halus yang terbentuk kibat pendinginan dan pebekuan magma yang menerobos lewat celah-celah litosfer secara lambat. Cirri fisik batuan ini adalah lebih halus daripada batuan plutonis namun lebih kasar daripada batuan efusif, karena pendinginan yang agak lebih cepat sehingga Kristal mineral tidak semuanya besar dan sedikit mengandung gas. Contohnya porfiri granit dan diorit porfiri.
·         Batuan beku luar (efusif)
Batuan ini di bentuk ketika magma mencapai permukaan bumi yang disebut lava. Batuan terbentuk dari lava yang kental dan membentuk gumpalan lava yang penyebaranya relative terbatas. Contohnya obsidian, riolit, dan batu apung.

ü  Batuan endapan (batuan sedimen)
Terbentuk Karena timbunan endapan yang telah mengalami pemadatan atau sedimentasi sehingga menjadi batuan yang pejal (proses lithologi). Proses pembentukan batuan sedimen  mencakup 4 proses penting:
·         Pelapukan (weathering), adalah hancurnya batuan dan benda lain dari ukuran besar menjadi kecil.
·         Pengangkutan (transportation), dilakukan oleh tenaga (agent), seperti air yang mengalir, gletser, angin, dan gravitasi.
·         Pengendapan (deposition), terjadi di berbagai macam lingkungan sedimentasi, seperti sungai.
·         Pemadatan dan pengikatan sehingga membentuk bantuan pejal.

ü  Batuan malihan (batuan metamorf)
Adalah batuan yang telah mengalami penghabluran ulang dari batuan beku, sedimen sehingga membentuk tipe batuan baru dengan tekstur dan susunan tertentu. Batuan malihan meliputi sebagian besar kulit bumi.

C.  Indentifikasi sifat fisik mineral dan batuan

Ø  Definisi dan klasifikasi mineral
Mineral adalah bahan padat anorganik yang terdapat secara alamiah, terdiri dari unsur kimiawi dimana atom-atom di dalamnya tersusun mengikuiti suatu pola. Kristal adalah bahan padat yang homogeny yang memiiki pola internal susunan tiga dimensi yang teratur.

Ø  Sifat-sifat fisik mineral
1.      Bentuk Kristal
Setiap mineral memiliki bentuk Kristal yang khas, dan berbeda akibat susunan atom karbon yang berbeda.
2.      Berat jenis
Ditentukan oleh unsur-unsur pembentuknya dan kepadatan dari ikatan unsure-unsur tersebut di dalam susunan kristalnya.
3.      Bidang belah
Mineral mempunyai kecendrungan untuk pecah melalui suatu bidang yang mempunyai arah tertentu.
4.      Warna
Ada berbagai warna yang khas digunakan untuk mengenali adanya unsur tertentu di dalamnya.
5.      Kekerasan
Adalah sifat resistensi dari suatu mineral terhadap kemudahan mengalami abrasi atau mudah tergores.
6.      Goresan pada bidang
Beberapa mineral memiliki goresan pada bidangnya, seperti mineral kuarsa dan pyrite.
7.      Kilap
Adalah kenampakan atau kualitas pantulan Cahaba dari permukaan suatu mineral. Kilap pada mineral ada dua jenis yaitu kilap logam dan nonlogam.

Ø  Sifat kimiawi mineral
a)      Kelompok mineral silikat
Silikat merupakan bagian utama yang membentuk batuan. Dibagi menjadi 2:
·         Mineral ferromagnesium
Mempunyai warna gelap da berat jenis yang besar.
·         Mineral nonferromagnesium
Terdiri atas muskovit, feldspat, ortoklas, dan kalsium.
b)     Kelompok mineral nonsilikat, terdiri atas:
·         mineral oksida, terbentuk akibat persenyawaan langsung antara          oksigen dan unsure tertentu.
·         mineral sulfida, hasil persenyawaan antara unsure tertentu dengan sulphur (belerang).
·         mineral karbonat dan sulfat, adalah hasil persenyawaan dengan ion dan disebut karbonat.
·          unsure murni, mempunyai anggoat yang terdiri dari belerang, grafit, perak, dan platinum.
·          mineral halide
·          mineral karbonat
·          mineral hidroksida
·          mineral fosfat

D. Identifikasi sifat fisik batuan

a)      Struktur batuan beku
Dibedakan menjadi:
·         Struktur batuan beku ekstrusif, batuan beku ekstrusif proses pembekuannya berlangsung di permukaan bumi. Batuan ini adalah lava yang memiliki berbagai struktur yang member petunjuk mengenai proses yang terjadi pada saat pembekuan lava tersebut.
Struktur batuan beku intrusif, yaitu batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung di bawah permukaan bumi. Struktur tubuh batuan intrusif terbagi menjadi 2
-          konkordan, tubuh batuan beku intrusif yang sejajar dengan perlapisan di sekitarnya.
-          diskordan, tubuh batuan beku intrusif yang memotong perlapisan batuan di sekitarnya.
(1)   Tekstur batuan beku
(a)   Tingkat kristalisasi
(i)                 Hipokristalin, yaitu batuan beku yang tersusun oleh Kristal dan gelas.
(ii)               Holohyalin, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya tersusun dari gelas.
(b)   Ukuran butir
(i)                 Phaneritic, yaitu batuan beku yang tersusun oleh mineral yang berukuran kasar.
(ii)               Aphanitic, yaitu bataun beku yang tersusun oleh mineral berukuran halus.
(c)    Bentuk Kristal
(i)                 Euhedral, yaitu bentuk Kristal yang sempurna.
(ii)               Subhedral, yaitu bentuk Kristal yang kurang sempurna.
(iii)             Anhedral, yaitu bentuk Kristal yang tidak sempurna.
(d)   Kombinasi bentuk kristalnya
(i)                 Unidiomorf
(ii)               Hypidiomorf
(iii)             Allotriomorf
(e)   Keseragaman antarbutirnya
(i)                 Equigranular, yaitu ukuran butir penyusun batuannya hampir sama.
(ii)               Inequigranular, yaitu ukuran butir penyusun batuannya tidak sama.
(2)   Klasifikasi batuan beku
(a)   Berdasarkan tempat terbentuknya
(i)                 Batuan beku plutonik, yaitu batuan beku yang terbentuknya jauh di perut bumi.
(ii)               Batuan beku hipabisal, yaitu batuan beku yang terbentuknya tidak jauh dari permukaan bumi.
(iii)             Batuan beku vulkanik, yaitu batuan beku yang terbentuk di permukaan bumi.
(b)   Berdasarkan warnanya
(i)                 Leucocratic rock
(ii)               Mesocratic rock
(iii)             Melanocratic rock
(iv)             Hypermalanic rock
(c)    Berdasarkan kandungan kimianya
(i)                 Batuan beku asam
(ii)               Batuan beku menengah
(iii)             Batuan beku ultra basa

E.  Magma

Magma adalah suatu lelehan silikat bersuhu tinggi berada di dalam litosfer yag terdiri atas ion-ion yang bergerak bebas, hablur yang mengapung di dalamnya, dan mengandung sejumlah bahan berwujud gas.
a.      Batuan sedimen
Berdasarkan bahannya, digolongkan menjadi sedimen klatis, kimia, dan organis.  Berdasarakan tenaga mengendapkanya, dikelompokan menjadi batuan sedimen Aeolis, akuatis, glacial, dan marine.
b.      Batuan malihan (metamorf)
(1)   Batuan malihan termal (kontak), terbentuk akibat proses perubahan batuan yang hanya melibatkan panas tanpa efek tekanan penting. Contohnya batu pualam, batu marmer dari batu kapur, dll.
(2)   Batuan malihan dinamis (tekan), terbentuk akibat tekanan yang intensif dan terlokalisasi sehingga mengakibatkan penghancuran batuan. Contohnya batu pasir dan pasir, batu sabak dan tanah liat, dll.
(3)   Malihan regional
(4)   Malihan surut
(5)   Malihan pendinginan

F.  Pemanfaatan batuan penyusun litosfer

1.      Pemanfaatan batuan beku
Dimanfaatkan untuk pondasi bangunan, lantai, dan dinding bangunan.
2.      Pemanfaatan batuan sedimen
Dimanfaatkan untuk bahan bangunan, pengerasan jalan, bahan baku pembuatan semen, pupuk alternatif penetralisir keasaman tanah, dan pembasmi hama.
Pemanfaatan batuan malihan
Dimanfaatkan untuk menulis, pembuatan lantai, dan furnitur