Dialog Interaktif
Tanggal : 27 Juli 2013
Pukul : 07.00 WIB
Nama acara : Bedah Editorial Media Indonesia
Tema : Sensasi interpelasi DPR terhadap pak Jokowi
stasiun TV : Metro TV
Pukul : 07.00 WIB
Nama acara : Bedah Editorial Media Indonesia
Tema : Sensasi interpelasi DPR terhadap pak Jokowi
stasiun TV : Metro TV
Dialog :
Wahyu :
Selamat pagi pemirsa bersama saya Wahyu Wihoho pada acara Bedah Editorial Media
Indonesia pada tanggal 27 Juli 2013. Bersama saya telah hadir anggota dewan
redaksi media grup yang akan menjadi narasumber kita pada kesempatakan kali
ini. Selamat pagi pak Usman.
Usman : Selamat pagi pak Wahyu.
Wahyu :
Kita langsung saja menuju topik pembahasan kita pak. Menurut bapak sendiri,
bagaimana interpelasi DPR pada saat ini ?
Usman :
Interpelasi DPR di negara ini kandas di tengah jalan. Contohnya DPR pada tahun
2004-2009 terjadi banyak interpelasi di DPR. Tetapi mereka hanya mencari
sensasi kepada rakyat.
Wahyu :
Jadi DPR tidak peduli dengan rakyat, mereka hanya mengambil muka saja.
Usman :
Benar sekali
Wahyu :
Contohnya bisa disebutkan pak ?
Usman : Sebut saja seperti program Kartu
Jakarta Sehat (KJS). Orang mengatakan bahwa Kartu Jakarta Sehat itu
bertentangan dengan Perda. Ada awalnya 16 Rumah Sakit yang menentang Kartu
Jakarta Sehat tersebut. Tetapi mereka tidak sanggup meng-cover tersebut. Awal
dananya sebesar 1,7 triliun dalam 7 bulan. Tetapi kenyataannya damal waktu 2
bulan dana yang digunakan sudah mencapai 2 triliun. Mestinya DPR bessama yang
lainnya mencari solusi terhadap masalah ini. Bukan hanya bersenang-senang dan
mengambil hati rakyat saja.
Wahyu : Bagaimana seharusnya pak ?
Usman : Ya seharusnya, DPR bersama
pemerintah pusat lebih memperhatikan kepentingan rakyat. Misalnya menambah
subsidi untuk kesehatan rakyat. Bukan untuk Bahan Bakar Minyak. Jauh lebih
penting kesehatan rakyat daripada untuk Bahan Bakar Minyak.
Wahyu :
Berarti program Kartu Jakarta Sehat yang dibagikan pak Jokowi kepada masyarakat
Jakarta itu sangat berguna pak ?
Usman :
Ya, betul sekali. Warga senang mendapat kartu tersebut. Ini adalah suatu
program yang merakyat. Jadi, pak Jokowi dan Ahok adalah salahsatu pemimpin yang
menepati janji-janjinya kepada rakyat saat mereka kampanye.
Wahyu :
Rakyat pun senang bahwa pemimpinnya peduli terhadap terhadap rakyatnya. Apalagi
setelah mendapat Kartu Jakarta Sehat yang dibagikan oleh pak Jokowi.
Usman :
Benar
Wahyu :
Sudah ada penelepon dari bapak Rusmin, Bangka Belitung. Selamat pagi pak
Rusmin.
Rusmin : Selamat pagi pak Usman, pak Wahyu
Usman : Pagi pak.
Wahyu :
Bagaimana pendapat bapak tetang sensasi interpelasi DPR ke pak Jokowi ?
Rusmin :
Saya sangat setuju bahwa DPR hanya mencari sensasi kepada pak Jokowi. Tidak
seperti pak Jokowi yang peduli terhadap rakyatnya, DPR hanya mementingkan perut
mereka, perut anak-anak mereka, memtingkan diri mereka. Mereka mengikut pak
Jokowi hanya untuk meningkatkan citra mereka sebagai DPR. Mereka sama sekali tidak perpihak kepada
rakyat. Mereka pun pada akhirnya akan mendapat perrlawanan dari rakyat.
Usman :
Intinya, DPR hanya menyenangkan diri mereka sendiri. Mereka tidak peduli
terhadap rakyatnya.
Rusmin :
Menurut bapak Usman sendiri, apakah DPR itu harus belajar dari pak Jokowi cara
menepati janji-janjinya ?
Usman :Benar. Mereka harus belajar
tatacara bagaimana menjadi pemimpin yang baik dan disenangi oleh rakyat.
Wahyu :
terima kasih pak Rusmin dari Bangka Belitung. Dengan berakhirnya penelepon
tadi, maka sekian Editorial Media Indonesia kali ini. Terima kasih kepada pak
Usman yang telah manjadi Narasumber yang menemani kita membahas topik yang sangat
menarik ini.
Usman : sama-sama , pak.
Wahyu : kami akan kembali lagi besok pada
jam yang sama hanya di Metro TV. Selamat menikmati hari anda, dan sampai jumpa.
Pertanyaan :
1. Apa nama acara tersebut ?
à Bedah Editorial Media Indonesia
à Bedah Editorial Media Indonesia
2. Siapa nama narasumbernya ?
è Bapak Usman
3. Kapan acara tersebut ditayangkan ?
è Pada tanggal 27 Juli 2013
4. Dimana alamat si penelepon ?
è Bangka belitung
5. Kenapa DPR bisa mendapat perlawanan
dari rakyat ?
è Karena mereka hanya mementingkan
diri mereka saja. Mereka sama sekali tidak berpihak kepada rakyat
6. Bagaimana pendapat rakyat tentang
program Kartu Jakarta Sehat yang
dibagikan pak Jokowi ?
è Warga senang mendapat kartu
tersebut. Ini adalah suatu program yang merakyat. Jadi, pak Jokowi dan Ahok
adalah salahsatu pemimpin yang menepati janji-janjinya kepada rakyat saat
mereka kampanye.
Kesimpulan :
DPR tidak pernah memikirkan rakyat.
Mereka sama sekali tidak perpihak terhadap rakyat, mereka justru memikirkan
kepentingan mereka sendiri. DPR hanya menjadi sensasi kepada pak Jokowi untuk
meningkatkan cintra mereka. Sebaliknya, pak Jokowi melayani rakyat dengan cara
membagikan Kartu Jakarta Sehat yang sangat beguna bagi warga. Pak Jokowi
dianggap sebagai pemimpin yang menepati janjinya disaat kampanye dulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar