Senin, 10 November 2014

Contoh Dialog Interaktif

Dialog Interaktif
Tanggal          : 27 Juli 2013
Pukul               : 07.00 WIB
Nama acara   : Bedah Editorial Media Indonesia
Tema               : Sensasi interpelasi DPR terhadap pak Jokowi
stasiun TV      : Metro TV

Dialog :
Wahyu : Selamat pagi pemirsa bersama saya Wahyu Wihoho pada acara Bedah Editorial Media Indonesia pada tanggal 27 Juli 2013. Bersama saya telah hadir anggota dewan redaksi media grup yang akan menjadi narasumber kita pada kesempatakan kali ini. Selamat pagi pak Usman.
Usman : Selamat pagi pak Wahyu.
Wahyu : Kita langsung saja menuju topik pembahasan kita pak. Menurut bapak sendiri, bagaimana interpelasi DPR pada saat ini ?
Usman : Interpelasi DPR di negara ini kandas di tengah jalan. Contohnya DPR pada tahun 2004-2009 terjadi banyak interpelasi di DPR. Tetapi mereka hanya mencari sensasi kepada rakyat.
Wahyu  : Jadi DPR tidak peduli dengan rakyat, mereka hanya mengambil muka saja.
Usman : Benar sekali
Wahyu : Contohnya bisa disebutkan pak ?
Usman : Sebut saja seperti program Kartu Jakarta Sehat (KJS). Orang mengatakan bahwa Kartu Jakarta Sehat itu bertentangan dengan Perda. Ada awalnya 16 Rumah Sakit yang menentang Kartu Jakarta Sehat tersebut. Tetapi mereka tidak sanggup meng-cover tersebut. Awal dananya sebesar 1,7 triliun dalam 7 bulan. Tetapi kenyataannya damal waktu 2 bulan dana yang digunakan sudah mencapai 2 triliun. Mestinya DPR bessama yang lainnya mencari solusi terhadap masalah ini. Bukan hanya bersenang-senang dan mengambil hati rakyat saja.
Wahyu : Bagaimana seharusnya pak ?
Usman : Ya seharusnya, DPR bersama pemerintah pusat lebih memperhatikan kepentingan rakyat. Misalnya menambah subsidi untuk kesehatan rakyat. Bukan untuk Bahan Bakar Minyak. Jauh lebih penting kesehatan rakyat daripada untuk Bahan Bakar Minyak.
Wahyu  : Berarti program Kartu Jakarta Sehat yang dibagikan pak Jokowi kepada masyarakat Jakarta itu sangat berguna pak ?
Usman : Ya, betul sekali. Warga senang mendapat kartu tersebut. Ini adalah suatu program yang merakyat. Jadi, pak Jokowi dan Ahok adalah salahsatu pemimpin yang menepati janji-janjinya kepada rakyat saat mereka kampanye.
Wahyu            : Rakyat pun senang bahwa pemimpinnya peduli terhadap terhadap rakyatnya. Apalagi setelah mendapat Kartu Jakarta Sehat yang dibagikan oleh pak Jokowi.
Usman : Benar
Wahyu  : Sudah ada penelepon dari bapak Rusmin, Bangka Belitung. Selamat pagi pak Rusmin.
Rusmin : Selamat pagi pak Usman, pak Wahyu
Usman : Pagi pak.
Wahyu : Bagaimana pendapat bapak tetang sensasi interpelasi DPR ke pak Jokowi ?
Rusmin : Saya sangat setuju bahwa DPR hanya mencari sensasi kepada pak Jokowi. Tidak seperti pak Jokowi yang peduli terhadap rakyatnya, DPR hanya mementingkan perut mereka, perut anak-anak mereka, memtingkan diri mereka. Mereka mengikut pak Jokowi hanya untuk meningkatkan citra mereka sebagai DPR.  Mereka sama sekali tidak perpihak kepada rakyat. Mereka pun pada akhirnya akan mendapat perrlawanan dari rakyat.
Usman : Intinya, DPR hanya menyenangkan diri mereka sendiri. Mereka tidak peduli terhadap rakyatnya.
Rusmin : Menurut bapak Usman sendiri, apakah DPR itu harus belajar dari pak Jokowi cara menepati janji-janjinya ?
Usman :Benar. Mereka harus belajar tatacara bagaimana menjadi pemimpin yang baik dan disenangi oleh rakyat.
Wahyu : terima kasih pak Rusmin dari Bangka Belitung. Dengan berakhirnya penelepon tadi, maka sekian Editorial Media Indonesia kali ini. Terima kasih kepada pak Usman yang telah manjadi Narasumber yang menemani kita membahas topik yang sangat menarik ini.
Usman : sama-sama , pak.
Wahyu : kami akan kembali lagi besok pada jam yang sama hanya di Metro TV. Selamat menikmati hari anda, dan sampai jumpa.

Pertanyaan :
1.     Apa nama acara tersebut ?
à Bedah Editorial Media Indonesia
2.    Siapa nama narasumbernya ?
è Bapak Usman
3.    Kapan acara tersebut ditayangkan ?
è Pada tanggal 27 Juli 2013
4.    Dimana alamat si penelepon ?
è Bangka belitung
5.    Kenapa DPR bisa mendapat perlawanan dari rakyat ?
è Karena mereka hanya mementingkan diri mereka saja. Mereka sama sekali tidak berpihak kepada rakyat
6.    Bagaimana pendapat rakyat tentang program Kartu Jakarta Sehat  yang dibagikan pak Jokowi ?
è Warga senang mendapat kartu tersebut. Ini adalah suatu program yang merakyat. Jadi, pak Jokowi dan Ahok adalah salahsatu pemimpin yang menepati janji-janjinya kepada rakyat saat mereka kampanye.

Kesimpulan :

            DPR tidak pernah memikirkan rakyat. Mereka sama sekali tidak perpihak terhadap rakyat, mereka justru memikirkan kepentingan mereka sendiri. DPR hanya menjadi sensasi kepada pak Jokowi untuk meningkatkan cintra mereka. Sebaliknya, pak Jokowi melayani rakyat dengan cara membagikan Kartu Jakarta Sehat yang sangat beguna bagi warga. Pak Jokowi dianggap sebagai pemimpin yang menepati janjinya disaat kampanye dulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar