Dinamika Hidrosfer dan
Pengaruhnya Terhadap Kehidupan
A.
SIKLUS
HIDROLOGI dan UNSUR – UNSUR NYA
Hidrosfer
adalah lapisan air yang ada dipermukaan bumi baik yang berbentuk cair, padat,
maupun gas.
Siklus
hidrologi adalah proses sirkulasi air yang dimulai dari tubuh air, ke atmosfer,
kemudian ketanah, dan kembali lagi berulang. Air dari permukaan tubuh air
seperti (laut, sungai, danau, rawa, waduk, dana air bawah tanah mengalami
penguapan ke atmosfer akibat penyinaran matahari.
Uap
air pada ketinggian tertentu mengalamikondensasi dan membentuk awan. Sedangkan
awan yang terdorong angin menyebabkan terjadinya hujan. Lalu hujan yang jatuh
ke permukaan tanah sebagian mengalir sebagai aliran permukaan (run-off)
dan sebagian lagi meresap kedalam tanah dan menjadi air tanah.
(run-off)
mengalir ketempat yang rendah seperti (sungai, danau, rawa dsb) dan selanjutnya kembali lagi ke laut,
sedangkan air tanah mengalir secara perlahan-lahan dalam lapisan batu pasir
(akifer) , kemudian di permukaan bumi yang rendah bisa muncul sebagai mata
air dan dapat pula mengalir dalam
lapisan batu pasir dalam tanah langsung ke laut.
Siklus
hidrologi dapat dibedakan menjadi 3 bentuk, yaitu :
1)
SIKLUS
PENDEK
Dimulai
daripemanasan air laut oleh sinar matahari, yang kemudian berlanjut dengan
terjadinya penguapan diatas permukaan laut. Uap air yang naik ke atas permukaan
laut mengalami kondensasi yang kemudian membentuk awan dan berakibat hujan
jatuh lagi kelaut. Siklus semacam ini biasanya terjadi dilaut terbuka.
2) SIKLUS SEDANG
Uap
air yang berasal dari (lautan, sungai dan rawa) sebagai akibat penyinaran
matahari, yang telah mengalami kondensasi dan membentuk awan. Selanjutnya, awan
terdorong oleh angin ke arah daratan. Diatas daratan , awan tersebut
menimbulkan hujan yang jatuh ke permukaan tanah. Air hujan yang jatuh sebagian
mengalir sebagai run-off diatas permukaan tanah dan sebagian lagi meresap
kedalam tanah. Air tersebut akhirnya mengalir ketempat-tempat yang rendah
seperti danau, laut, rawa dan selanjutnya menguap lagi. Siklus ini banyak
terjadi di derah yang beriklim tropis.
3) SIKLUS PANJANG
Penyinaran
matahari terhadap (laut, danau, sungai dan rawa) menimbulkan penguapan. Uap air
tersebut membentuk awan yang terdiri atas kristal-kristal es. Awan tersebut
terdorong angin dan pada pegunungan yang tinggi, kristal-kristal es ini jatuh
sebagai salju. Didaerah pegunungan tinggi atau kutub, salju yang jatuh berubah
menjadi es atau gletser. Gletser bergerak secara perlahan pada lereng
pegunungan dan pada bagian rendah tertentu. Gletser kemudian mencair, airnya
mengalir ke sungai dan selanjutnya kembali ke laut. Siklus semacam ini biasanya
terjadi di wilayah kutub, iklim sedang, dan pegunungan bersalju.
Unsur-unsur dalam siklus hidrologi adalah sbb :
ð Evaporasi
: berubahnya air menjadi uap dan bergerak dari permukaan tanah, serta dari
permukaan air ke udara.
ð Transpirasi
: penguapan air melalui daun tumbuh-tumbuhan.
ð Evapotranspirasi
: gabungan penguapan melalui tubuh air dan tanaman atau tumbuh-tumbuhan.
ð Kondensasi
: proses perubahan uap air menjadi titik air hujan yang disebabkan terjadinya
pendinginan di atmosfer.
ð Angin
: kekuatan yang menentukan temperatur udara dan kondisi uap air di suatu
tempat.
ð Awan
: kumpulan titik air atau es yang jumlahnya banyak dan merupakan bagian dari
inti kondensasi.
ð Presipitasi
: segala sesuatu yang berbentuk cair yang berasal dari atmosfer kemudian
tercurah ke permukaan bumi.
ð Run-off
(aliran permukaan) : pergerakan air di permukaan tanah sebagai akibat adanya
presipitasi (hujan, salju, atau es).
ð Infiltrasi
: air presipitasi (hujan, salju, atau es) yang jatuh kepermukaan bumi, lalu
meresap kedalam tanah.
ð Air
tanah : air yang bergerak dalam tanah yang terdapat dalam lapisan batu pasir
yang disebut akifer, sedangkan air tanah yang terdapat pada retakan batuan
disebut air celah.
ð Tubuh
air : bagian rendah dipermukaan bumi yang menanpung air. Terdiri atas lautan, danau,
sungai, rawa, waduk, dan air tanah. Tubuh air sangat membantu siklus hidrologi
dalam penguapan.
B.
PERAIRAN
DARAT DAN POTENSINYA
Perairan
darat dibagi dua yaitu :
1) AIR PERMUKAAN
Air
yang berbentuk cair merupakan tubuh air di permukaan bumi. Sedangkan air
berbentuk gas adalah air akibat penguapan.
Volume air di permukaan bumi
No
|
Tubuh
air dan udara
|
Volume(/km2)
|
Persentase
(%)
|
1.
|
Samudra
|
1.230.000.000
|
97,2
|
2.
|
Es dan
gletser
|
28.600.000
|
2,15
|
3.
|
Air
tanah sampai kedalaman 0.8 km
|
4.000.000
|
0,31
|
4.
|
Danau
|
123.000
|
0,009
|
5.
|
Udara
atau atmosfer
|
12.700
|
0,001
|
6.
|
Sungai
|
1.200
|
0,0001
|
a)
Kejadian
air permukaan
Air
yang mengalir di permukaan tanah dikenal sebagai run-off, sedangkan air yang
meresap kedalam tanah dikenal sebagai air tanah. Run-off mengalir ketempat yang
rendah seperti sungai, danau, waduk, rawa, laut dsb.
b)
Potensi
air permukaan dan pemanfaatannya
·
Potensi
air permukaan
Potensi
air permukaan di suatu tempat dengan tempat lain berbeda-beda. Faktor yang
mempengaruhi potensi tersebut adalah sbb :
v Faktor
iklim
Di
negara-negara yang beriklim sedang dan iklim tropis, presipitasi nya cukup
tinggi. Presipitasi tersebut berpotensi untuk menambah air dipermukaan.
Sebaliknya akan bertolak belakang dengan negara-negara yang beriklim arid
(gurun) yang jumlah curah hujannya cukup rendah.
v Faktor
topografi
Faktor
topografi yang sangat berpengaruh adalah ketinggian tempat dan kemiringan
lereng. Wilayah-wilayah yang bergunung umumnya mempunyai curah hujan lebih
tinggi dibandingkan di daerah dataran rendah.
v Faktor
jenis tanah
Tanah
yang padat seperti lempung dan tanah liat akan lebih sulit untuk meresap air,
sebaliknya tanah yang berpasir atau mempunyai rongga-rongga, air akan lebih
mudah meresap dan sebagian bisa melimpah sebagai run-off.
v Faktor
karakteristik DAS
Karakteristik
DAS yang berpotensi adalah luas DAS dan panjang sungai. Hal tersebut disebabkan
tangkapan hujannya cukup besar yang
berpotensi untuk menerima, menyimpan dan mengalirkan air.
v Faktor
vegetasi
Vegetasi
berfungsi sebagai reservoir air dipermukaan bumi. Selain itu juga dapat
berfungsi untuk menarik hujan.
·
Pemanfaatan
air permukaan
Manfaat
air permukaan adalah sbb :
Ø Irigasi
Untuk
mengairi tanaman pertanian
Ø Air
minum dan untuk keprluan rumah tangga lain.
Yang
dibersihkan melalui sistem sanitasi dan dialirkan dengan pipa-pipa kerumah
penduduk.
Ø Industri
Air
digunakan sebGi alat pendingin mesim dan bahan baku industri.
Ø Tenaga
listrik
Contohnya
PLTA diwaduk jati luhur dan asahan.
Ø Lalu
lintas
Seperti
digunakan di wilayah kalimantan dan bagian timur pulau sumatera. Sebagai
penghubung daerah perkotaan dengan daerah pedalaman.
Ø Manfaat
lainnya seperti perikanan, peternakan bebek dan kerbau rawa.
c)
Sungai
ü Pengertian
sungai
Sungai
adalah sistem jaringan air yang terbentuk secara alami di permukaan bumi yang
membentuk suatu pola aliran. Istilah-istilah yang berhubungan dengan sungai
adalah sbb :
ð Alur
sungai adalah bagian cekungan sungai yang
dimulai dari hulu sampai hilir.
ð Daerah
aliran sungai (DAS) adalah wilayah tangkapan air hujan dalam suatu sistem
jaringan sungai.
ð Hulu
sungai adalah bagian tertinggi dari alur sungai.
ð Hilir
sungai adalah bagian alur sungai yang terendah.
ð Regim
sungai adalah perbedaan batas maksimum air sungai pada musim hujan dan batas
minimum air pada musim kemarau.
ð Debit
air sungai adalah jumlah air yang mengalir pada suatu lokasi per satuan waktu
(m3/detik).
ð Muara
sungai adalah lokasi terakhir air sungai mengalir.
ð Gradien
sungai adalah penampang memanjang sungai yang menunjukkan perbedaan kemiringan
antara muara dan hulu sungai.
ð Profil
sungai adalah kurva yang memperlihatkan hubungan antara jarak dan permukaan
dasar sungai mulai dari hulu sampai
muara sungai.
ü Jenis-jenis
sungai
v Berdasarkan
sumber airnya
ð Sungai
hujan : yang sumber airnya dari air hujan.
ð Sungai
gletser : sumber airnya berasal dari gletser.
ð Sungai
campuran : sumber airnya berasal dari acmpuran air hujan dan gletser.
ð Sungai
air tanah : yang airnya berasal dari air tanah.
v Berdasarkan
intensitas airnya
ð Sungai
permanen : debit airnya besar dan mengalir sepanjang tahun.
ð Sungai
periodik : debit airnya besar pada musim hujan dan kecil pada musim kemarau.
ð Sungai
intermitten (episodik) : yang hanya berair pada musim hujan dan kering pada
musim kemarau.
ð Sungai
ephemeral : yang hanya mengalir saat terjadi hujan dan beberapa saat setelah
hujan berhenti.
v Berdasarkan
genetiknya
ð Sungai
konsekwen (K) : arah alirnya mengikuti kemiringan dari tempat tertinggi (gunung)
sampai ke tempat rendah (danau atau laut).
ð Sungai
subsekwen (S) : arah alirannya tegak lurus terhaap sungai kobangnsekwen.
ð Sungai
obsekwen (O) : arah alirannya berlawanan dengan arah aliran sungai konsekwen.
Sungai tersebut bisa menjadi cabang dari sungai subsekwen. Hal ini terjadi
karena adanya lipatan pada daratan tertentu dan lipatan tersebut terpotong oleh
sungai konsekwen.
ð Sungai
resekwen (R) : sungai yang tegak lurus terhadap sungai subsekwen namun arah
alirannya searah dengan sungai konsekwen.
ð Sungai
insekwen (I) : arah alirannya tidak beraturan, namun sungai induknya adalah sungai konsekwen.
Ketidak beraturan arah aliran tersebut disebabkan adanya perbedaan batuan dan
perbedaan kemiringan lereng yang sangat kecil.
v Berdasar
strukrut batuan
ð Sungai
antesenden : kekuatan pengikisannya lebih cepat dibanding kekuatan pengangkatan
batuan dari dalam bumi, sehingga arah alirannya tetap atau tidak terpengaruh
oleh pengangkatan batuan.
ð Sungai
superimposed : sungai yang terjadi karna proses erosi sehingga mampu mengikis
lapisan batuan yang ada di bawahnya.jika lapisan dibawahnya keras maka akan
mengubah arah sungai. Namun jika lapisan batuan yang dibawahnya lemah, maka
sungai dapat menembusnya sehingga tidak mengubah arah.
v Berdasarkan kenampakan airnya
ð Sungai
permukaan : aliran airnya terlihat seluruhnya di permukaan bumi sehingga
seluruh aliran air sungai bisa dilihat langsung dengan mata.
ð Sungai
bawah tanah : seluruh atau sebagian alirannya terdapat di bawah tanah. sungai
seperti ini dapat terjadi di daerah pegunungan kapur.
ü Pola
aliran sungai
v Pola
aliran dendritik : pola ini menyerupai sebuah pohon yang memiliki cabang dan
ranting. Terdapat pada batuan beku masif dan batuan beku sedimen. Cabang dan
ranting membentuk anak sungai dan pohon membentuk induk sungainya
v Pola
aliran anular : membentuk suatu lingkaran, biasanya terdapat di daerah
pegunungan yang berbentuk dome
(kubah). Geomorfologinya telah mencapai stadium dewasa.
v Pola
aliran rektangular : pola aliran yang saling tegak lurus antara induk dan
anak-anak sungainya. Terdapat di daerah patahan.
v Pola
aliran trelis : membentuk garis saling tegak lurus antara induk dan anak-anak
sungainya, tapi induk-induk sungainya paralel dengan lembah-lembah pegunungan.
Aliran semacam ini terdapat di daerah pegunungan lipatan dan patahan.
v Pola
aliran radial : pola aliran yang menjauhi kerucut sebuah gungung atau memusat
ke suatu wilayah cekungan. Jika menjauhi kerucut sebuah gunung disebut pola aliran sentrifugal. Tapi jika
alirannya menuju ke suatu cekungan maka disebut pola aliran sentripetal.
v Pola
aliran paralel : pola ini terdapat di wilayah pegunungan yang memanjang dan
mempunyai leeng yang agak curam. Induk sungai mengalir sepanjang kaki lereng
yang curam , sedangkan anak anak-anak sungainya sejajar dengan lereng
disepanjang kiri kanan induk sungai tersebut.
v Pola
aliran pinate : aliran yang membentuk sudut lancip antara induk dan anak-anak
sungainya. Pola ini terdapat di daerah yang mempunyai lereng yang curam.
ü Ciri-
ciri profil memanjang sungai
v Gradien
sungai : bentuk gradien sungai semakin ke hulu semakin tinggi dan semakin ke
hilir semakin rendah.
v Penampang
melintang sungai : pada bagian hulu berbentuk V, bagian tengah berbentuk U tapi
garis tengahnya sempit, pada bagian hilir berbentuk U tapi garis tengahnya
lebih lebar.
v Profil
sungai mengikuti pola aliran tertentu : contoh pola trellis terdapat pada
wilayah lipatan, pola dendritik terdapat pada batuan massif dan batuan sedimen
, pola rektanguler terdapat pada daerah patahan.
v Kecepatan
aliran sungai : didaerah hulu kecepatan aliran lebih cepat dari pada daerah
hilir sungai.
v Bentuk
saluran : pada daratan rendah mengalami meander, bentuk saluran pada batuan
keras nampak lurus, sedangkan bentuk saluran pada pertemuan beberapa anak
sungai berbentuk anyaman (terjalin).
v Debit
air sungai : debit air sungai di bagian
hulu lebih rendah dari pada dibagian hilir.
v Pengikisan
dan pengendapan : di bagian hulu terjadi pengikisan batuan , di bagian tengah
dan hilir terjadi pengendapan.
v Banjir
: di bagian hulu jarang terjadi banjir, tapi di bagian tengah dan hilir sering
terjadi banjir.
ü Potensi pemanfaatan sungai
v Air
sungai dapat digunakan untuk pertanian , industri, dan air minum.
v Sebag
prasarana perhubungan : air dipakai untuk prasarana transportasi.
v Sebagai
pembangkit tenaga listrik : sumber utama tenaga listrik di indonesia adalah
listrik tenaga hidro.
v Untuk
kehidupan pada ekosistem sungai seperti buaya, burung , kura –kura, dan
tumbuhan tropis.
v Untuk
penambangan pasir .
v Adanya
endapan aluvial pada muara sungai yang dapat di gunakan penduduk untuk
pemukiman.
d)
Danau
Pengertian
danau
Bagian
cekungan daratan di permukaan bumi yang terisi air. Terjadinya cekungan bisa
disebabkan oleh proses alam. Proses alam ini yaitu tenaga tektonik , vulkanik,
dan vulkano tektonik. Proses tersebut menyebabkan terjadinya danau alami.
ü Jenis-jenis
danau
v Berdasarkan
proses terjadinya
(1) Danau
alami : danau yang terjadi karena proses yang bersifat alami, dapat dibedakan
sebagai berikut:
· Danau tektonik, danau yang terjadi karena
adanya gerakan tektonik yang menimbulkan cekungan sebagai akibat dari adanya
patahan atau lipatan.
· Danau
vulkanik, danau yang terjadi akibat letusan gunung berapi. Bekas letusannya
menimbulkan danau yang berisi air hujan.
· Danau vulkano tektonik, danau yang terjadi
karena gerakan tektonik dan letusan gunung berapi
· Danau gletser, danau yang terjadi karena
mencairnya gletser di wilayah danau.
· Danau dolina, danau yang terjadi akibat
pelarutan batu kapur yang disebabkan oleh air hujan. Bentuk dolina seperti
corong dan lapisan bawahnya menjadi lapisan kedap air yang berfungsi untuk
menampung air.
· Danau meander, danau yang terjadi karena
adanya pertemuan meandering sungai sehingga sungai lama
menjadi danau yang berbentuk bulan sabit.
· Danau bentukan alam lainnya seperti danau yang
terbentuk karena adanya tanggul alam di sungai.
(2) Danau
buatan : danau yang sengaja dibuat oleh
manusia untuk keperluan irigasi, air minum, pembangkit tenaga listrik, dan
sebagainya. Jenis-jenis danau buatan yaitu :
· Danau bendungan, danau yang dibuat karena
manusia membendung sebuah sungai atau cekungan untuk menampung air guna
keperluan irigasi, air minum, pembangkit listrik, dan pariwisata.
· Danau situ atau embung, danau yang terjadi
karena manusia menggali permukaan tanah untuk menampung air run-off . danau ini berfungsi mencegah
banjir, melestarikan air tanah, sumber air minum, dan untuk irigasi.
v Berdasarkan
aliran airnya
· Danau aliran, danau yang mendapat aliran air
dari sebuah sungai , kemudian dari danau tersebut airnya di alirkan ke sungai
lain.
· Danau tertutup, danau yang memperoleh sumber
air dari sungai, akan tetapi tidk mempunyai jalan keluar (outlet).
ü
Potensi pemanfaatan danau
Pengaruh danau terhadap kehidupan yaitu
sebagai berikut :
v Sebagai
sumber mata pencaharian penduduk. Danau –danau tersebut digunakan penduduk
untuk memelihara dan menangkap ikan air tawar.
v Sebagai
prasarana perhubungan. Untuk menghubungkan antara satu kota dengan kota lainnya
di wilayah danau tersebut.
v Sebagai
pembangkit tenaga listrik. Air danau yang di alirkan di jadikan pembangkit
tenaga listrik.
v Berpengaruh
pada ekosistem danau, seperti ikan air tawar, kura-kura, biawak, dan tumbuhan
tropis.
v Sebagai
sember air minum, pertanian dan industri.
e)
Rawa
ü Pengertian
rawa
Bagian
permukaan bumi yang tergenang air dan di tumbuhi oleh tumbuhan serta letaknya
lebih rendah dari daerah sekitarnya. Air yang menggenangi daerah rawa pada
umumnya dangkal sehingga mudah di tumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan seperti kayu
ulin, rumput-rumputan, dan enceng gondok.
Ciri-ciri
daerah rawa adalah selalu tergenang air, ditumbuhi oleh rumput-rumputan air
sampai pohon-pohon besar, airnya mengandung bahan organik dan terdapat lahan
gambut.
ü Jenis-jenis
rawa
v Berdasarkan
lokasi terjadinya
· Rawa
pantai, rawa yang terdapat di pinggiarr pantai. Rawa ini selalu dipengaruhi
oleh pasang surut air laut. Proses terjadinya karena bagian-bagian rendah di
pinggir laut selalu digenangi air laut.
· Rawa payau, rawa yang terdapat di muara sungai
dan dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut. Rawa payau terjadi karena bagian
rendah di sekitar muara sungai selalu tergenang akibat peluapan air sungai dan
pasang surutnya air laut.
· Rawa sungai, rawa yang terjadi karena dibagian
sisi kiri dan kanan sungai terdapat daerah-daerah yang rendah dan air sungai
selalu menggenanginya.
· Rawa
cekungan, rawa yang terdapat pada daerah-daerah cekungan tertentu yang selalu
terisi air. Terjadinya cekungan karena penurunan atau pengangkatan oleh
kekuatan endogen di sekeliling cekungan.
· Rawa
danau, rawa yang terjadi akibat pasang surutnya air danau . pada musim hujan ,
danau menggenangi daerah sekitarnya dan pada misim kemarau air danau surut. Di
daerah sekeliling danau yang mengalami pasang surut itulah terbentuk rawa
danau.
v Berdasarkan
rasa airnya
· Rawa
air asin, rawa yang kandungan airnya terdiri atas air asin atau air laut. Rawa
ini banyak terdapat di daerah pantai di Indonesia.
· Rawa
air payau, rawa yang terbentuk karena adanya pencampuran antara air asin dan
air tawar.rawa ini rasa airnya payau.
· Rawa
air tawar, rawa yang airnya dipengaruhi oleh air sungai, air hujan,dan air
tanah. Rawa ini rasa airnya tawar.
ü Potensi
pemanfaatan rawa
v Sebagai
sumber mata pencaharian penduduk, sebagai wilayah persawahan pasang surut.
v Sebagai
ekosistem rawa dengan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan dan hewan yang hidup di
wilayah rawa, seoerti buaya, biawak,kura-kura, dan monyet.
v Lahan
gambut dapat digunakan sebagai sumber energi.
v Pohon-pohon
besar di wilayah rawa di samping bisa berfungsi sebagai reservior air, juga
bisa digunakan kayunya sebagai perabot rumah tangga.
2) AIR TANAH
a.
Pengertian
Air
yang meresap ke dalam tanah , kemudian tinggal di lapisan batu pasir (akifer)
atau di celah-celah batuan.
Untuk
memanfaatkan air tanah, penduduk melakukan penggalian sumur atau pengeboran
sampai ke lapisan akifer.Di daerah pegunungan kapur, air tanah berasal dari air
hujan yang masuk ke celah-celah kapur. Kemudian di daerah retakan atau rongga ,
air tersebut tinggal sebagai air tanah .
b.
Lapisan Air Tanah
Di
daratan aluvial, lapisan batuan yang terisi air tanah adalah:
· Lapisan
akifer bebas
Lapisan
tanah yang mampu menampung dan meloloskan air, lataknya dekat di permukaan
tanah. Lapisan akifer ini disebut juga lapisan akifer bebas.
· Lapisan
akifer tertekan
Lapisan
akifer ini terkurung oleh lapisan kedap air, baik pada bagian atas maupun pada
bagian bawahnya. Oleh sebab itu lapisan akfer ini di sebut juga lapisan akfer
tertekan. Lapisan ini mempunyai daerah imbuhan yang kecil dibanding lapisan
akfer bebas.
c.
Jenis – jenis Air Tanah
1) Berdasarkan
letaknya
· Air tanah bebas : air tanah ini letaknya dekat
permukaan tanah, dengan kedalaman yang bervariasi.
· Air
tanah tertekan : air tanah dalam terdapat di lapisan akifer tertekan , yang
diapit oleh dua lapisan kedap air, yakni lapisan kedap air atas dan lapisan kedap air bawah. Letaknya
jauh di lapisan tanah dalam.
2) Berdasarkan jenis batuan
· Air
tanah aluvial : air tanah yang terdapat pada dataran aluvial, terdapat pada
lapisan batu pasir di bawah tanah.
· Air
tanah karst atau patahan : air tanah yang menembus pada celah-celah batu kapur atau patahan , terdapat di wilayah
pegunungan kapur dan wilayah patahan.
· Air
tanah kaki gunung api : terjadi karena fragmen-fragmen gunung api mempunyai
ruang-ruang yang mudah menyalurkan air tanah.
d.
Sumur Artesis
Air
artesis berasal dari lapisan akifer tertekan. Sumur artesis bisa terjadi secara
alami dan buatan manusia.
·
Sumur alami, terjadi
karena proses alami. Sumur ini terjadi karena tekanan statis dari muka air
tanah yang tinggi sehingga pada bagian rendah air sumur ini memancar sebagai
sumur artesis.
·
Sumur buatan, sumur
yang di buat manusia melalui pengeboran sumur dalam. Kedalaman pengeboran
berada antara 50-200 m di bawah permukaan tanah.
e.
Kejadian dan Potensi Air Tanah
v Kejadian
air tanah
· Air
tanah di dataran rendah
Air
tanah terjadi dari resapan air hujan ke dalam tanah dan celah-celah batuan. Air
tanah yang berasal dari resapan terdapat di wilayah dataran rendah, seperti
dataran aluvial, kipas detrital, teras diluvial, dan kaki gunung api.
ð Wilayah
air bunga tanah
Wilayah
ini disebut juga zona aerasi. Setelah hujan , air tanah bergerak ke bawah
melalui zona aerasi .
ð Wilayah
kapiler
Wilayah
ini masih terpengaruh udara, sedangkan di batas bawahnya terdapat wilayah jenuh
air.
ð Wilayah
jenuh air
Air
yang ada pada wilayah jenuh air ini disebut air tanah. Kedalaman air tanah pada
wilayah ini tergantung dari faktor topografi dan jenis batuannya.
ð Wilayah
air tanah dalam
Terdapat
pada lapisan akifer tertekan. Air tanah ini di apit oleh dua lapisan kedap air,
yakni bagian atas dan bagian bawahnya. Sumber air pada daerah ketinggian yang
airnya merembes kedalam akifer tersebut.
· Air
tanah di celah-celah batuan
Di
daerah kapur atau patahan , air tanah meresap melalui celah-celah batu kapur
atau patahan. Air ini merembes sampai ke goa-goa dan menetap atau membentuk
sungai.
v Potensi
Pemanfaatan Air Tanah
· Air
tanah di pakai penduduk untuk keperluan rumah tangga, seperti sumber air minum
serta mandi, cuci dan kakus.
· Sebagai
irigasi guna mengairi tanaman pertanian.
· Sebagai
bahan baku mengolah hasil industri.
· Keseimbangan
ekosistem dalam tanah . air tanah bisa berfungsi untuk memperkuat daya dukung
lapisan tanah.
C.
PERAIRAN
LAUT DAN POTENSINYA
Laut
adalah air asin yang menutupi permukaan bumi yang mempunyai wilayah luas dan
menghubungkan suatu benua dan/ atau pulau. Laut memiliki berbagai potensi
ekonomi yang dapat digali dan dikembangkan.
1.
Batas
Perairan Laut dan Sebaran Pulau-Pulau Terluar Indonesia
a.
Batas
Perairan Laut
Berdasarkan
Hukun Laut Internasional PBB tahun 1980, ada 3 jenis batas laut yang dipakai
Indonesia dalam menentukan batas wilayah.
·
Batas Laut Teritorial
Ditarik
dari sebuah garis dasar dengan jarak 12 mil ke luar (ke arah laut bebas),
sedangkan laut yang terletak di sebelah dalam garis dasar adalah laut
pedalaman. Garis dasar adalah garis yang menghubungkan titik dari ujung-ujung pulau.
·
Batas Landas Kontinen
Dasar
lautan baik dari segi geologi maupun geomorfologi merupakan kelanjutan dari
kontinen dan benuannya. Lautan di atasnya adalah lautan yang dangkal dengan
kedalaman tidak lebih dari 150 m. Batas landas kontinen paling jauh 200 mil.
·
Batas Zona Ekonomi
Eksklusif (ZEE)
Sesuai
deklarasi pemerintah RI tanggal 21 Mei 1980, yang dimaksud dengan ZEE adalah
daerah diluar laut teritorial Indonesia, cakupan yang meluas sampai 200 mil
laut dari garis pangkal dari mana lebar Laut Teritorial Indonesia diukur.
Indonesia mempunyai kewenangan batas ZEE
terutama pada wilayah berikut:
a) Wilayah-wilayah
yang jaraknya jauh dari negara tetangga.
b) Wilayah-wilayah
yang tidak ada batas dengan negara tetangga, tetapi merupakan lautan yang luas.
b.
Sebaran
Pulau-Pulau Terluar Indonesia.
Pulau-pulau
terluar biasanya merupakan daerah terpencil, miskin, bahkan tidk berpenduduk
dan jauh dari perhatian pemerinta. Keberadaan pulau-pulau ini sangat strategis
karena berdasarkan pulau-pulau inilah batas negara ditentukan.
Ada
beberapa kondisi yang membahayakan keutuhan wilayah Indonesia jika terjadi pada
pulau-pulau terluar, antara lain:
·
Hilangnya pulau secara
fisik akibat abrasi, tenggelam dan karena kesengajaan manusia.
·
Hilangnya pulau secara
kepemilikan . contohnya berpindah status kepemilikan suatu pulau ke negara
lain.
·
Hilangnya secara sosial
dn ekonomi, akibat praktik ekonomi dan sosial
dari masyarakat di pulau tersebut.
Berdasarkan inventarisasi yang
telah dilakukan oleh DISHUBDROS TNI AL, terdapat 92 pulau yang berbatasan
langsung dengan negara tetangga, antara lain pulau-pulau yang berdekatan dengan
Malaysia, Filipina, Timor Leste, dan Papua Nugini.