1.
A. teori-teori terbentuknya jagad raya
1.
Teori Kant
Tata
surya berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar lambat. Perputaran
yang lambat menyebabkan terbentuknya konsentrasi zat yang memiliki berat jenis
tinggi. Konsentrasi tersebut disebut inti. Yang besar terdapat di tengah
sedangkan yang ukurannya kecil terdapat disekitar inti bumi. Karena proses
pendinginan, inti yang volumenya kecil menjadi planet, sedangkan inti volumenya
besar menjadi matahari.
2.
Hipotesis Nebula
Tata
surya berasal dari bola gas ( Nebula ) yang bersuhu tinggi dan berputar cepat.
Karena perputaran cepat, maka sebagian dari massa kabut tersebut terlepas.
Bagian yang terlepas berputar terus, karena pengaruh pendinginan lama-kelamaan
berubah menjadi planet.
3.
Teori Planetesimal
Mula-mula
ada matahari yang berpapasan dengan sebuah bintang. Oleh karena letaknya
berdekatan, tarikan gravitasi bintang menyebabkan sebagian metahari tertarik
kea rah bintang tersebut. Ketika bintang menjauh bahan-bahan itu sebagian ada
yang terlepas dan jatuh ke matahari, dan sebagian menjadi gumpalan-gumpalan
kecil (planetesimal) yang mulai melayang di angkasa sebagai planet-planet yang
mengelilingi matahari.
4.
Hipotesis Pasang Surut
Sebuah
bintang yang hampir sama besarnya dengan matahari bergerak bersimpangan dengan
matahari dan menimbulkan pasang pada permukaan marahari. Pasang tersebut
menyerupai cerutu yang sangat besar. Bentuk cerutu tersebut bergerak
mengelilingi matahari dan pecah menjadi sejumlah butiran-butiran tetesan kecil. Karena perbedaan besar
kecilnya butir sehingga massa butir yang lebih besar menarik massa butir yang
lebih kecil, dari proses tersebut gumpalan yang semakin besar sebesar planet
–planet.
5.
Teori Awan Debu
Tata
surya terbentuk dari gumpalan gas dan debu yang sangat banyak. Salah satu dari
gumpalan tersebut mengalami pemampatan dan menarik partikel-partikel debu yang
kemudian membentuk gumpalan bola. Pada saat inilah terjadi pilinan. Karena
proses pilinan, gumpalan bola menjadi bentuk pipih menyerupai cakram. Pada
bagian yang lebih tebal terletak di tengah,
pada bagian yang tepi proses pilinannya berlangsung cepat sehingga
gumpa;an menjadi terpecah membentuk gumpalan-gumpalan yang lebih kecil.
Gumpalan ini membeku kemudian menjadi bahan planet.
6.
Teori Lyttleton (Bintang Kembar)
Mula-mula
ada dua buah bintang kembar kemudian salah satu bintang meledak. Oleh karena pengaruh gaya gravitasi, maka
bintang yang meledak menjadi kepingan-kepingan kecil yang bergerak mengelilingi
bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak merupakan matahari
sedangkan kepingan-kepngan yang mengitarinya menjadi planet-planet.
B. Macam-macam Galaksi
1. Galaksi spiral merupakan tipe galaksi yang paling umum dikenal. Bagian utama galaksi
spiral adalah halo, bidang galaksi (lengan spiral), dan bulge (bagian pusat galaksi yang menonjol). Contoh galaksi tipe ini adalah galaksi Bima Sakti dan galaksi Andromeda.
2. Galaksi elips, sesuai dengan namanya penampakannya seperti elips, tetapi bentuk sebenarnya belum diketahui. Contoh galaksi tipe elips adalah galaksi M87, yaitu galaksi elips raksasa yang terdapat di Rasi Virgo.
3. Galaksi tak beraturan, adalah tipe galaksi yang tidak simetri dan tidak memiliki bentuk khusus. Anggota dari galaksi ini terdiri atas bintang-bintang tua dan bintang-bintang muda. Contoh dari galaksi tipe ini adalah Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil, dua buah galaksi yang letaknya paling dekat dengan galaksi Bima Sakti.
4. Bentuk spiral berpalang, galaksi ini memiliki lengan-lengan spiral keluar dari bagian ujung suatu pusat, kira-kira 18% dari jumlah galaksi merupakan spiral-spiral ataupun spiral-spiral yang
terpotong
1. Galaksi spiral merupakan tipe galaksi yang paling umum dikenal. Bagian utama galaksi
spiral adalah halo, bidang galaksi (lengan spiral), dan bulge (bagian pusat galaksi yang menonjol). Contoh galaksi tipe ini adalah galaksi Bima Sakti dan galaksi Andromeda.
2. Galaksi elips, sesuai dengan namanya penampakannya seperti elips, tetapi bentuk sebenarnya belum diketahui. Contoh galaksi tipe elips adalah galaksi M87, yaitu galaksi elips raksasa yang terdapat di Rasi Virgo.
3. Galaksi tak beraturan, adalah tipe galaksi yang tidak simetri dan tidak memiliki bentuk khusus. Anggota dari galaksi ini terdiri atas bintang-bintang tua dan bintang-bintang muda. Contoh dari galaksi tipe ini adalah Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil, dua buah galaksi yang letaknya paling dekat dengan galaksi Bima Sakti.
4. Bentuk spiral berpalang, galaksi ini memiliki lengan-lengan spiral keluar dari bagian ujung suatu pusat, kira-kira 18% dari jumlah galaksi merupakan spiral-spiral ataupun spiral-spiral yang
terpotong
C. Anggota-anggota Tata Surya
1)
Matahari
Matahari
adalah bintang yang paling dekat dengan bumi memberikan energy guna
mempertahankan kehidupan di bumi. Matahari merupakan pusat tata surya. Matahari
tersusun dari berbagai gas yang bertekanan tinggi dan merupakan salah satu
bintang-bintang yang mempunyai ukuran biasa.
2)
Merkurius
Merkurius
adalah planet yang terdekat dengan matahari.
Merkurius bergerak di sekeliling matahari selama 88 hari. Merkurius sulit dilihat dengan mata biasa dan
hanya dapat dilihat diwantu senja atau fajar
3)
Venus
Planet kedua dengan jarak terdekat ke Matahari adalah Venus Waktu yang dibutuhkan untuk satu kali rotasi adalah 243 hari, sedangkan periode revolusi Venus mengedari Matahari lebih singkat, yaitu 225 hari. Hal yang cukup menarik dari Venus adalah arah gerak rotasinya yang berlawanan dengan planet-planet lain. Sebagaimana kita ketahui bahwa hampir semua planet dalam tata surya berotasi berlawanan dengan arah jarum jam, tetapi Venus dan Uranus berotasi searah jarum jam
Planet kedua dengan jarak terdekat ke Matahari adalah Venus Waktu yang dibutuhkan untuk satu kali rotasi adalah 243 hari, sedangkan periode revolusi Venus mengedari Matahari lebih singkat, yaitu 225 hari. Hal yang cukup menarik dari Venus adalah arah gerak rotasinya yang berlawanan dengan planet-planet lain. Sebagaimana kita ketahui bahwa hampir semua planet dalam tata surya berotasi berlawanan dengan arah jarum jam, tetapi Venus dan Uranus berotasi searah jarum jam
4)
Bumi
Bumi merupakan satu-satunya planet dalam tata surya yang ditempati oleh manusia dan makhluk hidup lainnyaPeriode rotasi Bumi adalah 23 jam 56 menit (satu hari), sedangkan periode revolusi Bumi mengelilingi Matahari memakan waktu 365¼ hari (satu tahun). Atmosfer Bumi tersusun oleh dua gas utama, yaitu Nitrogen dan Oksigen, di samping gas-gas lain dalam jumlah yang relatif kecil. Bumi memiliki satu satelit alam
Bumi merupakan satu-satunya planet dalam tata surya yang ditempati oleh manusia dan makhluk hidup lainnyaPeriode rotasi Bumi adalah 23 jam 56 menit (satu hari), sedangkan periode revolusi Bumi mengelilingi Matahari memakan waktu 365¼ hari (satu tahun). Atmosfer Bumi tersusun oleh dua gas utama, yaitu Nitrogen dan Oksigen, di samping gas-gas lain dalam jumlah yang relatif kecil. Bumi memiliki satu satelit alam
5)
Mars
Mars dikenal dengan sebutan planet merah Periode rotasi planet merah ini hampir sama dengan Bumi yaitu 24,6 jam, sedangkan periode revolusi memakan waktu sekitar 1,9 tahun. Atmosfer Mars tersusun oleh gas karbon dioksida (CO2). Planet ini memiliki dua satelit alam, yaituDeimos dan Fobos.
Mars dikenal dengan sebutan planet merah Periode rotasi planet merah ini hampir sama dengan Bumi yaitu 24,6 jam, sedangkan periode revolusi memakan waktu sekitar 1,9 tahun. Atmosfer Mars tersusun oleh gas karbon dioksida (CO2). Planet ini memiliki dua satelit alam, yaituDeimos dan Fobos.
6)
Jupiter
Planet terbesar dalam sistem tata surya kita adalah Yupiter. Periode rotasi Yupiter memerlukan waktu paling singkat dibandingkan dengan planet-planet lain, yaitu sekitar 9,8 jam. Adapun waktu revolusinya memakan waktu sekitar 11,9 tahun
Planet terbesar dalam sistem tata surya kita adalah Yupiter. Periode rotasi Yupiter memerlukan waktu paling singkat dibandingkan dengan planet-planet lain, yaitu sekitar 9,8 jam. Adapun waktu revolusinya memakan waktu sekitar 11,9 tahun
7)
Saturnus
Planet kedua terbesar setelah Yupiter adalah Saturnus. Saturnus merupakan planet terindah dengan ribuan cincin mengelilingi tubuhnya. Waktu yang dibutuhkan Saturnus dalam melakukan satu kali rotasi adalah sekitar 10,6 jam, sedang kan periode revolusinya memakan waktu sekitar 29,5 tahun.
Planet kedua terbesar setelah Yupiter adalah Saturnus. Saturnus merupakan planet terindah dengan ribuan cincin mengelilingi tubuhnya. Waktu yang dibutuhkan Saturnus dalam melakukan satu kali rotasi adalah sekitar 10,6 jam, sedang kan periode revolusinya memakan waktu sekitar 29,5 tahun.
8)
Uranus
Planet Uranus merupakan satu di antara planet dalam keluarga Matahari yang memiliki keunikan tersendiri. Planet tersebut memiliki cincin tipis dengan lebar sekitar 1 meter, bidang ekuatornya hampir tegak lurus terhadap garis edar planet mengelilingi Matahari (ekliptika). Hal ini mengakibatkan arah rotasinya sangat berbeda dengan planetplanet lain, yaitu searah jarum jam. Sebagaimana kita ketahui bahwa semua planet berotasi dari barat ke timur, kecuali Venus (dari timur ke barat). Periode waktu yang dibutuhkan untuk satu kali rotasi adalah 24 jam, sedangkan periode revolusi Uranus mengedari Matahari memerlukan waktu sekitar 84 tahun
Planet Uranus merupakan satu di antara planet dalam keluarga Matahari yang memiliki keunikan tersendiri. Planet tersebut memiliki cincin tipis dengan lebar sekitar 1 meter, bidang ekuatornya hampir tegak lurus terhadap garis edar planet mengelilingi Matahari (ekliptika). Hal ini mengakibatkan arah rotasinya sangat berbeda dengan planetplanet lain, yaitu searah jarum jam. Sebagaimana kita ketahui bahwa semua planet berotasi dari barat ke timur, kecuali Venus (dari timur ke barat). Periode waktu yang dibutuhkan untuk satu kali rotasi adalah 24 jam, sedangkan periode revolusi Uranus mengedari Matahari memerlukan waktu sekitar 84 tahun
9)
Neptunus
Neptunus merupakan planet kedua terjauh dari Matahari. Jarak yang sangat jauh ini mengakibatkan periode revolusi Neptunus memakan waktu yang sangat lama, yaitu sekitar 165 tahun. Adapun waktu yang diperlukan dalam satu ali rotasi adalah 22 jam
Neptunus merupakan planet kedua terjauh dari Matahari. Jarak yang sangat jauh ini mengakibatkan periode revolusi Neptunus memakan waktu yang sangat lama, yaitu sekitar 165 tahun. Adapun waktu yang diperlukan dalam satu ali rotasi adalah 22 jam
2.
A. Gerhana bulan dan gerhana matahari
·
Gerhana Matahari
Gerhana Matahari terjadi saat posisi bulan terletak di antara Bumi & Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari|
Jenis Gerhana Matahari :
1. Gerhana total
terjadi jika saat puncak gerhana, bulatan Matahari ditutup seutuhnya oleh bulatan Bulan. Ketika itu, bulatan Bulan sama besar atau bahkan lebih besar dari bulatan Matahari. Ukuran bulatan Matahari & bulatan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan & Bumi-Matahari.
2. Gerhana sebagian
terjadi jika bulatan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari bulatan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari bulatan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
3. Gerhana cincin
Gerhana Matahari terjadi saat posisi bulan terletak di antara Bumi & Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari|
Jenis Gerhana Matahari :
1. Gerhana total
terjadi jika saat puncak gerhana, bulatan Matahari ditutup seutuhnya oleh bulatan Bulan. Ketika itu, bulatan Bulan sama besar atau bahkan lebih besar dari bulatan Matahari. Ukuran bulatan Matahari & bulatan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan & Bumi-Matahari.
2. Gerhana sebagian
terjadi jika bulatan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari bulatan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari bulatan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
3. Gerhana cincin
terjadi
jika bulatan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menghalangi sebagian
dari bulatan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi saat ukuran bulatan Bulan
lebih kecil dari bulatan Matahari. Sehingga
ketika bulatan Bulan berada di depan bulatan Matahari,
tidak seluruh bulatan Matahari akan tertutup
oleh bulatan Bulan. Bagian bulatan Matahari yang
tidak tertutup oleh bulatan Bulan, berada di sekeliling bulatan Bulan
dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
4. Gerhana hibrida
bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana cincin. Gerhana hibrida relatif jarang.
4. Gerhana hibrida
bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana cincin. Gerhana hibrida relatif jarang.
·
Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi saat sebagian/keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi jika bumi berada di antara matahari & bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan sebab terhalangi oleh bumi.
Jenis Gerhana Bulan:
1. Gerhana bulan total
Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah umbra.
2. Gerhana bulan sebagian
Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi dari Matahari oleh bumi. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra. Sehingga masih ada sebagian sinar Matahari yang sampai ke permukaan bulan.
3. Gerhana bulan penumbra
Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.
Gerhana bulan terjadi saat sebagian/keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi jika bumi berada di antara matahari & bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan sebab terhalangi oleh bumi.
Jenis Gerhana Bulan:
1. Gerhana bulan total
Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah umbra.
2. Gerhana bulan sebagian
Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi dari Matahari oleh bumi. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra. Sehingga masih ada sebagian sinar Matahari yang sampai ke permukaan bulan.
3. Gerhana bulan penumbra
Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.
3. Jelaskan akibat dari rotasi bumi dan revolusi
bumi
a.
Akibat dari Rotasi
bumi :
A. Pergantian Siang dan Malam
Matahari memancarkan cahaya kearah bumi, namun bentuk bumi yang bulat dan cahaya matahari yang bergerak lurus maka menyebabkan pancaran sinar matahari yang tidak merata, sehingga menimbulkan bagian bumi yang terang pada bagian depan yang berhadapan langsung dengan matahari dan bagian gelap yang berada dibelakang bumi. Hal ini menyebabkan siang ( bagian terang bumi ) dan malam (bagian gelap bumi).
Matahari memancarkan cahaya kearah bumi, namun bentuk bumi yang bulat dan cahaya matahari yang bergerak lurus maka menyebabkan pancaran sinar matahari yang tidak merata, sehingga menimbulkan bagian bumi yang terang pada bagian depan yang berhadapan langsung dengan matahari dan bagian gelap yang berada dibelakang bumi. Hal ini menyebabkan siang ( bagian terang bumi ) dan malam (bagian gelap bumi).
B. Perbedaan Waktu di Berbagai Tempat di Bumi
Dengan
adanya bagian gelap terang pada bumi, yang menjadi bagian siang dan malam maka
timbullah perbedaan waktu. Yang bagian terang sedang mengalami waktu siang hari
sedangkan pada bagian gelap mengalami malam hari.
C. Peredaran Semu Harian Matahari
Peredaran Semu harian matahari adalah pergerakan matahari seolah-olah mengelilingi bumi. Pergerakan semu ini membuat matahari yang tadinya ada disebelah timur kemudian beberapa jam kemudian berada disebelah atas kita. Itulah yang disebut dengan peredaraan semu matahari.
Peredaran Semu harian matahari adalah pergerakan matahari seolah-olah mengelilingi bumi. Pergerakan semu ini membuat matahari yang tadinya ada disebelah timur kemudian beberapa jam kemudian berada disebelah atas kita. Itulah yang disebut dengan peredaraan semu matahari.
D. Perbedaan Percepatan Gravitasi
Karena perputaran bumi (rotasi bumi) maka akan menimbulkan gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal sendiri terjadi akibat perputaran suatu benda dan semakin besar jari-jari rotasi suatu benda maka akan semakin besar gaya sentrifugalnya. Gaya sentrifugal ini akan mengakibatkan bumi pepat di bagian kutub (garis tengah bumi bagian kutub lebih kecil dibanding garis tengah bumi bagian katulistiwa). Perbedaan garis tengah ini mengakibatkan percepatan gravitasi bumi berbeda, sesuai hukum Newton tentang gravitasi.
E. Pembelokan Arah Mata Angin
udara bergerak dari daerah yang bertekanan rendah kedaerah yang bertekanan tinggi. Inilah yang membuat terjadinya angin (pergerakan udara). Namun, karena adanya gaya semua yang timbul akibat rotasi bumi dan gerak benda relatif terhadap bumi (gaya Coriolis) maka angin pun berbelok sehingga tidak sama persis bergerak kearah gradien tekanan.
b. akibat dari revolusi bumi
Karena perputaran bumi (rotasi bumi) maka akan menimbulkan gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal sendiri terjadi akibat perputaran suatu benda dan semakin besar jari-jari rotasi suatu benda maka akan semakin besar gaya sentrifugalnya. Gaya sentrifugal ini akan mengakibatkan bumi pepat di bagian kutub (garis tengah bumi bagian kutub lebih kecil dibanding garis tengah bumi bagian katulistiwa). Perbedaan garis tengah ini mengakibatkan percepatan gravitasi bumi berbeda, sesuai hukum Newton tentang gravitasi.
E. Pembelokan Arah Mata Angin
udara bergerak dari daerah yang bertekanan rendah kedaerah yang bertekanan tinggi. Inilah yang membuat terjadinya angin (pergerakan udara). Namun, karena adanya gaya semua yang timbul akibat rotasi bumi dan gerak benda relatif terhadap bumi (gaya Coriolis) maka angin pun berbelok sehingga tidak sama persis bergerak kearah gradien tekanan.
b. akibat dari revolusi bumi
A.
Perbedaan Lama Siang dan Malam Hari
karena saat berevolusi posisi bumi tidak tegak lurus dan selalu berubah atau miring. Pada saat miring ini, terkadang bagian kutub utara miring ke arah matahari, inilah yang menyebabkan bagian kutub utara mengalami siang lebih lama. Karena posisi kutub Utara yang lebih condong kematahari. Sedangkan kutub selatan maka arahnya akan membelakangi matahari. Inilah yang menyebabkan lama malamnya lebih lama. Begitu pun dengan sebaliknya.
B. Gerak Semu Tahunan Matahari
karena saat berevolusi posisi bumi tidak tegak lurus dan selalu berubah atau miring. Pada saat miring ini, terkadang bagian kutub utara miring ke arah matahari, inilah yang menyebabkan bagian kutub utara mengalami siang lebih lama. Karena posisi kutub Utara yang lebih condong kematahari. Sedangkan kutub selatan maka arahnya akan membelakangi matahari. Inilah yang menyebabkan lama malamnya lebih lama. Begitu pun dengan sebaliknya.
B. Gerak Semu Tahunan Matahari
Karena posisi bumi yang tidak lurus terhadap
bidang ekliptika akibat revolusi bumi terhadap matahari maka matahari
seolah-olah bergerak tidak lurus. Tidak lurus yang dimaksud disini adalah tidak
tepat terbit dari timur-ke barat melainkan agak melenceng. Misalkan tenggelam
dibarat daya ataupun terbit di timur laut.
C. Perubahan Musim
Karena Posisi bumi yang tidak tegak lurus
melainkan agak miring. Maka menyebabkan Pada 23 September sampai dengan 21
Maret kedudukan matahari berada di belahan bumi selatan dan kedudukan bumi
posisinya lebih dekat ke matahari. Sehingga menyebabkan di belahan bumi bagian
selatan mengalami musim panas dan siang hari lebih lama daripada malam hari.
Sedangkan, pada tanggal yang sama di belahan bumi bagian utara, seolah-olah
berada pada posisi jauh dari matahari sehingga dengan sendirinya di utara
mengalami musim dingin dan malam hari lebih panjang daripada siang hari.
D. Perubahan Rasi Bintang
Perubahan rasi bintang ini terjadi karena
revolusi menyebabkan kemiringan bumi dan menyebabkan si pengamat setiap harinya
berada pada posisi yang berbeda. Sehingga si pengamat tersebut melihat rasi
bintang yang berbeda setiap tahunnya.
E. Penanggalan Kalender Masehi
Penganggalan kalender masehi ini di
sempurnakan oleh Julius Caesar dari kekaisaran Roma. Kalendar ini berdasarkan
perputaran bumi mengelilingi matahari. Yaitu 365 hari.
4. Jelaskan pergeseran lempeng benua menurut
Alfred Wegener dan Edward Suess
a.
Alfred Weneger
benua sekarang berasal dari satu massa daratan yang sangat luar disebut dengan Pangaea dan dikelilingi oleh lautan thetys. Massa daratan ini pecah diakibatkan oleh pergerakan benua di sebelah selatan ke arah utara menuju khatulistiwa kea rah barat. Pecahnya Pangaea ini menyebabkan terbentuklah gondwana.
benua sekarang berasal dari satu massa daratan yang sangat luar disebut dengan Pangaea dan dikelilingi oleh lautan thetys. Massa daratan ini pecah diakibatkan oleh pergerakan benua di sebelah selatan ke arah utara menuju khatulistiwa kea rah barat. Pecahnya Pangaea ini menyebabkan terbentuklah gondwana.
b.
Edward Suess
Mulanya bumi ini
terdapat dua benua. Satu di kutub utara,
yaitu laurasia dan satu lagi kutub selatan, yaitu gondwana. Kedua benua
tersebut pecah karena tertarik oleh ekuator. Benua gondwana pecah dan membentuk
amerika selatan, Australia, india dan antartika. Dan yang lainya merupakan
bagian dari laurasia.
5.
Jelaskan sejarah
kehidupan menurut 5 masa
a.
Masa
Arkeozoikum
Arkeozpoikum artinya Masa Kehidupan Purba.berlansung kira-kira 4,5 – 2,5 milyar tahun lalu. Masa Arkeozoikum (Arkean) merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Masa ini juga merupakan awal terbentuknya Indrosfer dan Atmosfer serta awal muncul kehidupan primitif di dalam samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan ganggang).
Arkeozpoikum artinya Masa Kehidupan Purba.berlansung kira-kira 4,5 – 2,5 milyar tahun lalu. Masa Arkeozoikum (Arkean) merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Masa ini juga merupakan awal terbentuknya Indrosfer dan Atmosfer serta awal muncul kehidupan primitif di dalam samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan ganggang).
b.
Zaman Paleozoikum
atau zaman kehidupan tertua adalah suatu zaman yang berlangsung kurang lebih 340 juta tahun (542 - 251 juta tahun yang lalu). Pada saat itu keadaan bumi belum stabil, iklim masih berubah-ubah dan curah hujan sangat besar. Pada zaman inilah dimulainya tanda-tanda kehidupan dimulai dengan makhluk-makhluk bersel satu (mikroorganisme) dan hewan-hewan tak bertulang punggung, jenis-jenis ikan, ganggang, serta rumput-rumputan. Semua ini diketahui dari sisa-sisanya yang disebut fosil. Zaman ini disebut juga zaman primer (zaman pertama).
atau zaman kehidupan tertua adalah suatu zaman yang berlangsung kurang lebih 340 juta tahun (542 - 251 juta tahun yang lalu). Pada saat itu keadaan bumi belum stabil, iklim masih berubah-ubah dan curah hujan sangat besar. Pada zaman inilah dimulainya tanda-tanda kehidupan dimulai dengan makhluk-makhluk bersel satu (mikroorganisme) dan hewan-hewan tak bertulang punggung, jenis-jenis ikan, ganggang, serta rumput-rumputan. Semua ini diketahui dari sisa-sisanya yang disebut fosil. Zaman ini disebut juga zaman primer (zaman pertama).
c.
Masa
Paleozoikum
Paleozoikum atau sering pula disebut sebagai zaman primer atau zaman hidup tua berlangsung selama 340 juta tahun yaitu kurang lebih 590 sampai 250 juta tahun yang lalu, dan dibagi menjadi enam periode. Masa Proterozoikum merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. Pada masa ini kehidupan mulai berkembang dari organisme bersel tunggal menjadi bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes). Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang punggung. Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa Pra-Kambrium.
Paleozoikum atau sering pula disebut sebagai zaman primer atau zaman hidup tua berlangsung selama 340 juta tahun yaitu kurang lebih 590 sampai 250 juta tahun yang lalu, dan dibagi menjadi enam periode. Masa Proterozoikum merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. Pada masa ini kehidupan mulai berkembang dari organisme bersel tunggal menjadi bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes). Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang punggung. Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa Pra-Kambrium.
d.
Masa
Mesozoikum
(Mesozoikum atau sering pula disebut sebagai zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan berlangsung kurang lebih selama 180 juta tahun, antara 251 hingga 65 juta tahun yang lalu. Era ini dibagi menjadi tiga periode: Trias, Jura, dan Kapur. Mesozoikum ditandai dengan aktivitas tektonik, iklim, dan evolusi. Benua-benua secara perlahan mengalami pergeseran dari saling menyatu satu sama lain menjadi seperti keadaannya saat ini. Pergeseran ini menimbulkan spesiasi dan berbagai perkembangan evolusi penting lainnya. Iklim hangat yang terjadi sepanjang periode juga memegang peranan penting bagi evolusi dan diversifikasi spesies hewan baru. Pada akhir zaman ini, dasar-dasar kehidupan modern terbentuk.
(Mesozoikum atau sering pula disebut sebagai zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan berlangsung kurang lebih selama 180 juta tahun, antara 251 hingga 65 juta tahun yang lalu. Era ini dibagi menjadi tiga periode: Trias, Jura, dan Kapur. Mesozoikum ditandai dengan aktivitas tektonik, iklim, dan evolusi. Benua-benua secara perlahan mengalami pergeseran dari saling menyatu satu sama lain menjadi seperti keadaannya saat ini. Pergeseran ini menimbulkan spesiasi dan berbagai perkembangan evolusi penting lainnya. Iklim hangat yang terjadi sepanjang periode juga memegang peranan penting bagi evolusi dan diversifikasi spesies hewan baru. Pada akhir zaman ini, dasar-dasar kehidupan modern terbentuk.
e.
Masa Kenozoikum / Neozoikum
Neozoikum atau zaman hidup pertengahan dibagi menjadi menjadi dua zaman, yaitu zaman Tersier dan zaman Kuartier. Zaman Tersier berlangsung sekitar 60 juta tahun. Zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui. Sementara itu, Zaman Kuartier ditandai dengan munculnya manusia sehingga merupakan zaman terpenting. Zaman ini kemudian dibagi lagi menjadi dua zaman, yaitu zaman Pleitosen dan Holosin. Zaman Pleitosen (Dilluvium) berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang ditandai dengan adanya manusia purba.
Neozoikum atau zaman hidup pertengahan dibagi menjadi menjadi dua zaman, yaitu zaman Tersier dan zaman Kuartier. Zaman Tersier berlangsung sekitar 60 juta tahun. Zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui. Sementara itu, Zaman Kuartier ditandai dengan munculnya manusia sehingga merupakan zaman terpenting. Zaman ini kemudian dibagi lagi menjadi dua zaman, yaitu zaman Pleitosen dan Holosin. Zaman Pleitosen (Dilluvium) berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang ditandai dengan adanya manusia purba.
6. Jelaskan karakteristik planet bumi sebagai
ruang kehidupan
a.
Memiliki luas
kurang lebih 510.101.000 km2.
b.
Memiliki diameter
khatulistiwa 12.575 km, sedangkan jarak antara kutub utara dan kutub selatan
12.714 km.
c.
Periode rotasi 23
jam, 44 menit, 46 detik, sedangkan periode revolusinya 265 hari
d.
Memiliki banyak
air dan oksigen dipermukaannya, atmosfernya banyak mengandung uap air
e.
Memiliki suhu
seimbang antara siang dan malam
f.
Disebut sebagai
planet biru karena permukaanya terdiri atas kurang lebih 71% perairan dan lebih
kurang 29% daratan